Kok Bisa Ya? Su-25 Ledakkan Bomber Tu-16 di Udara dengan Rudal Anti-Tank

Kok Bisa Ya? Su-25 Ledakkan Bomber Tu-16 di Udara dengan Rudal Anti-Tank

Nah, ini yang menarik! Saluran militer Rusia Zvezda di YouTube memposting video yang cukup unik. Dalam rekaman tersebut disebutkan Sukhoi Su-25 Frogfoot, yang merupakan pesawat serang dukungan jarak dekat menyerang pembom Tu-16 Badger dengan salah satu rudal antitank 9A4172 Vikhr.

Senjata-senjata ini biasanya digunakan untuk membunuh tank dan kendaraan serta target darat lain, bukan untuk menjatuhkan pembom strategis. Inilah yang membuat video tersebut sangat menarik dan bisa dikatakan spektakuler.

Sebagaimana ditulis War Zone, 2 Maret 2020, Rudal Vikhr adalah senjata berkecepatan relatif tinggi yang secara tradisional dipasang dalam paket enam atau delapan, terutama pada helikopter serang KA-50 dan jet serang Su-25.

Rudal ini terutama menggunakan panduan ‘beam riding’ melalui penunjuk laser yang bekerja bersama dengan sistem kamera dan inframerah yang dipasang di hidung pesawat. Kombinasi ini memungkinkan pesawat untuk melakukan serangan presisi pada target bergerak di siang dan malam hari.

Seperti beberapa rudal anti-armor lainnya, Vikhr memang memiliki kemampuan anti-udara sekunder. Mode ini biasanya disediakan untuk helikopter serta pesawat bersayap tetap yang terbang lambat dan rendah, tidak untuk pembom berkemampuan nuklir.

Jangkauan Vikhr yang jauh, hingga hampir tujuh mil, dan kecepatannya yang tinggi, memungkinkannya untuk digunakan menyerang pesawat yang sedikit lebih cepat dalam keadaan tertentu dan geometri khusus.

Su-25TM dengan rudal Vikhr

Dalam kasus ini, bomber yang berubah menjadi drone tersebut dikonfigurasikan dengan flap dan gear down, sehingga profil penerbangan kemungkinan digunakan untuk meniru pesawat yang lebih besar saat pendaratan atau pada awal saat keberangkatan, di mana ia dalam posisi paling rentan. Namun, sepertinya tes  aneh dan sangat rumit ini untuk membuktikan kemampuan seperti itu.

Melihat pembom yang benar-benar hancur oleh hulu ledak anti-tank Vikhr adalah pemandangan yang harus dilihat. Video itu membuktikan betapa rentannya pesawat semacam itu selama fase terminal penerbangannya dari penyergapan Su-25 atau KA-50 menggunakan rudal Vikhr.

Tetapi pesawat serang yang terbang lebih lambat ini harus memiliki posisi yang sangat unik untuk bisa melakukan serangan tersebut karena juga sangat rentan bagi dirinya. Target seperti itu juga berpotensi menghadirkan dirinya secara oportunis.

Menggunakan proyektil udara ke darat yang dipandu laser dalam peran udara-ke-udara bukanlah ide baru. Angkatan Udara baru saja menguji F-16 yang dilengkapi dengan roket berpemandu laser untuk menyerang drone udara. Konsep ini dapat sangat meningkatkan kedalaman dan fleksibilitas jet cepat Amerika dan sekutu.