USS Enterprise, Menunggu Akhir Kisah Kapal Induk Nuklir Pertama di Dunia
USS Enterprise

USS Enterprise, Menunggu Akhir Kisah Kapal Induk Nuklir Pertama di Dunia

Diperkirakan butuh waktu lebih dari 15 tahun untuk benar-benar menghancurkan kapal induk USS Enterprise yang telah dinonaktifkan. Tetapi sejak dipensiun kapal induk nuklir pertama yang dijuluki “Big E” tersebut masih terus memberi sumbang sihnya pada kekuatan tempur kapal induk Amerika.

Sejak 2013, kapal tersebut berada di galangan kapal Newport News Industries di Newport News, Virginia.   Flattop pertama kali mulai beroperasi pada tahun 1961 dan Angkatan Laut akhirnya menonaktifkannya secara resmi pada tahun 2017.

Kompleksitas rancangan pabrik reaktor yang unik dan mutakhir dari Enterprise, ditambah dengan fakta bahwa tidak ada seorang pun yang pernah membongkar kapal induk bertenaga nuklir sebelumnya, telah menciptakan perdebatan serius tentang bagaimana hal itu harus dilanjutkan.

Seluruh proses penghancuran kapal dan pembuangan reaktor bisa memakan waktu hingga 15 tahun untuk menyelesaikan dan menelan biaya lebih dari US$ 1,5 miliar, tergantung pada tindakan apa yang dipilih Angkatan Laut.

Karena Angkatan Laut terus mempertimbangkan pilihannya, Newport News telah menanggalkan bagian-bagian kapal untuk digunakan kembali dan didaur ulang. “Kami memanen sebanyak mungkin bagian dari Enterprise. Dia masih memberi bahkan hari ini,”  kata Chris Miner, Wakil Presiden In-Service Carriers di Newport News kepada wartawan Defense One.

Salah satu jangkar besar Enterprise sudah terpasang di USS Abraham Lincoln. Tidak jelas kapan pertukaran ini terjadi, tetapi Lincoln menyelesaikan proses rehabilitasi empat tahun utama, yang secara resmi dikenal sebagai Refueling and Complex Overhaul (RCOH), pada Mei 2017, tiga bulan setelah dekomisioning Big E.

Kita tidak tahu apakah Enterprise menggunakan desain jangkar yang sama persis seperti kelas Nimitz, yang masing-masing berbobot sekitar 60.000 pon. Rantai yang menahan jangkar, 12 di antaranya secara total, menambah 20.500 pon lagi, tetapi tidak jelas apakah Lincoln juga mendapatkannya dari Enterprise.

Lincoln juga menerima komponen dari ketapel bertenaga uap Enterprise. Bagian ketapel lainnya sekarang menuju USS kelas Nimitz, George Washington, yang saat ini di Newport News untuk proses RCOH.

Angkatan Laut juga telah mengambil kembali empat baling-baling Enterprise seberat 32 ton, yang masing-masing memiliki lima bilah. Newport News memberi tahu Defense One bahwa Angkatan Laut akan memperbarui dan mungkin menggunakannya lagi.  Kapal induk kelas Ford juga menggunakan desain berbilah lima dengan berat 30 ton.  Dimungkinkan juga bahwa sekrup kapal pun juga diambil beberapa.

Munculnya Tenaga Nuklir di Laut

Ide propulsi nuklir laut sebenarnya sudah ada jauh sebelum bom nuklir diledakkan. Teori fisi nuklir telah menghasilan sejumlah energi dengan konsumsi bahan bakar yang sangat sedikit. Hingga propulsi nuklir memungkinkan kapal untuk bisa berlayar sangat jauh tanpa pengisian bahan bakra selama bertahun-tahun.

Kapal selam menjadi menjadi platform pertama yang mampu menutup kelemahannya dengan tenaga nuklir untuk menggantikan propulsi diesel-listrik.  Kapal selam nuklir bisa berendam selama dia mau dan dibutuhkan, beda dengan kapal selam diesel listrik yang harus secara periodik muncul ke permukaan untuk mengisi baterainya dengan diesel.

Program untuk membangun kapal selam nuklir pertama dikembangkan di bawah pimpinan Hyman G. Rickover, yang kemudian dia dijuluki sebagia bapak nuklir angkatan laut.

USS Nautilus SSN-571 kapal selam nuklir pertama di dunia
USS Nautilus SSN-571 kapal selam nuklir pertama di dunia

Tetapi propulsi nuklir untuk kapal induk justru tidak menjadi prioritas kala itu. Hal ini karena kapal induk juga didampingi dengan kapal perang kecil yang juga tetap membutuhkan bahan bakar konvensional. Sehingga kapal induk nuklir akhirnya tetap tergantung pada bahan bakar dari kelompok tempurnya. Tetapi seringnya pengisian bahan bakar telah mengurangi kesiapan operasional mereka dan membuat mereka rentan terhadap serangan selama proses pengisian bahan bakar berlangsung.

Ada kendal lain. Salah satunya sebagian besar bahan nuklir yang dihasilkan digunakan untuk senjata atom atau untuk membangun reaktor kapal selam. Selain itu

Kapal induk kelas Kitty Hawk dengan penggerak konvensional
Kapal induk kelas Kitty Hawk dengan penggerak konvensional

membangun kapal induk bertenaga nuklir akan sangat mahal meski fakta bahwa biaya bahan bakar yang dibutuhkan dalam jangka panjang jauh lebih mahal lagi. Alasan terakhir, Angkatan Udara ingin hampir semua anggaran pertahanan untuk jet dan pembom cepat dan karenanya tidak ada cukup dana untuk memulai pembangunan kapal induk nuklir.

NEXT: MUNCULNYA KAPAL INDUK NUKLIR