Su-30 Produksi India Lebih Mahal Rp317 Miliar Dibanding Buatan Rusia
Su-30MKI/India DOD

Su-30 Produksi India Lebih Mahal Rp317 Miliar Dibanding Buatan Rusia

Kementerian pertahanan India mengakui jet tempur Su-30 yang dibuat di dalam negeri jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang dibeli langsung dari Rusia. Namun mereka memiliki alasan untuk hal tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan menanggapi laporan audit tentang mahalnya jet tempur utama India tersebut.

Subhash Bhamre, Menteri Negara Pertahanan India, mengatakan pada Rabu 2 Januari 2018 bahwa alasan utama mengapa harganya lebih mahal adalah spesifikasi Su-30 Rusia dan Su-30MKI yang diproduksi sendiri tidak sama.

Perusahaan milik pemerintah, Hindustan Aeronautics Limited (HAL) saat ini memproduksi Su-30MKI dengan biaya sekitar US$ 62 juta atau sekitar Rp895 miliar per pesawat yang berarti sekitar US$22 juta atau sekitar Rp317 miliar lebih malah dibandingkan jet Su-30 yang dipasok oleh Rusia.

“Modifikasi tambahan dimasukkan dalam Su-30MKI untuk meningkatkan kemampuan operasional dan agar sesuai dengan persyaratan Angkatan Udara India. Karena rendahnya volume produksi Su-30 MKI India dibandingkan dengan Su-30 , skala ekonomi ikut bermain, ” kata Subhash Bhamre saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sesama anggota parlemen.

Bhamre menambahkan bahwa sebagai program Transfer Teknologi (ToT), juga melibatkan pembayaran biaya lisensi ke pihak Rusia.

HAL mengimpor bahan baku dan komponen hak milik dari perusahaan-perusahaan Rusia dan mengumpulkannya di fasilitas produksinya di Nasik. HAL saat ini sedang mengumpulkan 23 Su-30MKI terakhir berdasarkan pesanan dari Departemen Pertahanan.

“Impor bahan baku dan komponen kepemilikan dari Rusia melibatkan ketergantungan pada produsen peralatan asli [Original Equipment Manufacturers/OEM]  Rusia untuk biaya kit yang ditawarkan, yang tidak sebanding dengan konten kit,” tambah Bhamre sebagaimana dilaporkan Sputnik dan dikutip JejakTapak.

Su-30MKI, yang dikembangkan perusahaan Sukhoi Rusia dibangun dengan lisensi di India dengan 50 pesawat Su-30 pertama dibangun di Rusia. Hingga saat ini lebih dari 200 jet tempur dirakit di India.

Kementerian pertahanan India juga berpendapat bahwa manufaktur di dalam negeri akan menciptakan serangkaian keterampilan canggih di negara itu, sebuah langkah menuju kemandirian.

“Manufaktur asli akan menghasilkan biaya siklus hidup yang lebih rendah dan mengurangi ketergantungan pada OEM pada perbaikan dan pemeliharaan dan waktu penyelesaian yang lebih cepat dan dukungan cepat ke pangkalan IAF,” tambah Menteri Bhamre.

Tahun lalu, HAL telah menawarkan untuk memproduksi 40 Su-30MKI tambahan untuk IAF, tetapi India menolak tawaran itu.