Kedutaan di Irak Dikepung Militan, Amerika Serikat Kirim 750 Pasukan Khusus

Kedutaan di Irak Dikepung Militan, Amerika Serikat Kirim 750 Pasukan Khusus

Amerika Serikat mensiagakan sekitar 750 pasukan khusus dari brigade ke-82 Angkatan Darat Amerika Serikat di Kuwait setelah Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad, Irak, diserbu dan hampir direbut oleh para militan. Washington kemungkinan akan mengirimkan pasukan dalam jumlah yang lebih besar.

Pasukan khusus itu diperintahkan bergerak pada Selasa sore, 31 Desember 2019. Laporan Fox News menyebut Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengkonfirmasi keputusan yang diambil tersebut.

“Amerika Serikat akan melindungi masyarakatnya dan kepentingan negara dibelahan dunia mana pun,” kata Esper.

Sebanyak 750 pasukan brigade 82 sudah diberangkatkan dari Fort Bragg, North Carolina. Pasukan khusus tanggap darurat atau IRF yang terdiri dari sekitar 4 ribu pasukan brigade 82 diharapkan bisa memenuhi kebutuhan kesiagaan pasukan selama 96 jam jika diperlukan.

Sebelumnya pada Selasa, 31 Desember 2019, ratusan militan Hizbullah Kataib di Irak melakukan penyerangan ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad, Irak. Sambil menyerang, mereka meneriakkan kalimat ‘Kematian menuju Amerika‘. Mereka juga membakar sebuah pintu masuk pemeriksaan di kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad.

Tindak penyerangan itu sebagai bentuk protes terhadap serangan udara Amerika Serikat yang menewaskan 25 anggota militan itu pada akhir pekan lalu. Amerika Serikat menyebut serangan itu adalah serangan balasan atas tembakan sebuah roket ke pangkalan milier Amerika Serikat di Kirkuk yang menewaskan satu orang kontraktor.

Militan Hizbullah Kataib di Irak itu akhirnya menarik diri dari kantor Kedutaan Amerika Serikat setelah sebuah tim khusus yang terdiri dari 100 pasukan marinir Amerika Serikat dan beberapa helikopter dari negara itu, dikerahkan ke kantor Kedutaan Besar yang terkepung.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyalahkan Iran atas serangan ini dan mengancam bahwa Tehran harus membayar atas segala kerusakan yang ditimbulkan ini.