Pengiriman Rudal S-400 ke China Rusak, Rusia Rugi Rp2,3 Triliun
Kapal NIKIFOR BEGICHEV yang membawa kargo S-400 ke China

Pengiriman Rudal S-400 ke China Rusak, Rusia Rugi Rp2,3 Triliun

Rosoboronexport, eksportir senjata Rusia mengajukan gugatan kepada Baltic Trans-Port Company, yang berbasis di St Petersburg, penyewa kapal kargo NIKIFOR BEGICHEV, karena kerusakan kargo rudal S-400  pada Januari 2018. Akibat diserang badai hebat semua kargo rusak hingga batal dikirimkan ke China.

Sebagaimana dilaporkan Maritime Bulletine, Rosoboronexport memperkirakan akibat kejadian tersebut mereka mengalami kerugian sekitar US$ 165 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.

Kapal kargo umum NIKIFOR BEGICHEV berlayar dari Ust-Luga pada 30 Desember 2017 menuju China. Pada 3 Januari 2018 malam mereka mengalami badai dan mengalami masalah dengan kargo besar di geladak.

Kapal itu melayang selama beberapa waktu, dan kemudian berbalik. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh kapal tidak diketahui. Dia kembali ke pelabuhan Ust-Luga pada 9 Januari.  Kapal kargo umum NIKIFOR BEGICHEV, dibangun tahun 1991 dan berbendera Rusia.

CEO Rostec Corporation Sergei Chemezov sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa Rusia terpaksa menghancurkan semua ke rudal S-400 yang dikirim China setelah sebuah kapal yang mengangkut ini terjebak dalam badai.

Berbicara pada konferensi pers di pameran militer IDEX 2019, Chemezov mengatakan  Rusia telah lama menandatangani kontrak dengan China untuk penyediaan sistem S-400 dengan rudal anti-pesawat.

“Kita seharusnya sudah mengirimkannya. Sayangnya, badai menghantam kapal yang mengirimkan rudal, dan semua rudal ini kami terpaksa dihancurkan, ”katanya, menurut kantor berita RBC.ru.