Pertempuran Udara Amerika Hadapi Kelemahan Serius

Pertempuran Udara Amerika Hadapi Kelemahan Serius

Radar AESA Tak Bisa Diandalkan

f-15

Komandan Komando Tempur Udara Jenderal Hawk Carlisle menyadari masalah ini. Kepada kepada wartawan dalam konvensi Asosiasi Angkatan Udara di National Habour, Md., bulan lalu dia mengatakan sebuah senjata baru yang dapat melesat lebih cepat dari PL-15 dan beroperasi di lingkungan jamming DRFM menjadi “prioritas sangat tinggi” untuk Angkatan Udara Amerika. ” PL-15 dan berbagai rudal itu, kita harus dapat keluar-ancaman rudal itu,” kata- Carlisle dikutip flightglobal.

Masalah lebih akut dialami US Navy yang memiliki pesawat jauh di bawah kemampuan F-15C Angkatan Udara  apalagi dibandingkan dengan Raptor. Untuk Angkatan Laut, long-range air-to-air missile (LRAAM) sangat penting. Sebuah LRAAM akan bekerja untuk mengimbangi situasi yang baik bagi AS untuk memproyeksikan pesawat tempur. Demikian pula, pengenalan Infra-Red Search and Tracking (IRST) systems untuk pesawat F-18 bisa meningkatkan kinerja mereka dengan mengurangi ketergantungan mereka pada operasi sensor aktif.

Angkatan Laut dan Angkatan Udara mulai melengkapi Boeing F / A-18E / F Super Hornet dan F-15 Eagle dengan IRST karena jammers DRFM telah mendatangkan malapetaka pada radar active electronically scaned array (AESA). Pilihan terbaik untuk melawan jammers DRFM adalah untuk keluar dari menggunakan radar atau X-band. “Keluar dari X band adalah salah satu pilihan,” kata salah satu pejabat senior Angkatan Udara. “AESA generasi keempat kami tidak memiliki keunggulan besar untuk melawan jamming. ”

Next: Harus Cepat atau Waktu Habis