Kh-101 VS AGM-86, Persaingan Dua Penghancur  dari Langit
Kh-101 ditembakkan dari bomber Tu-160 Rusia /Sputnik

Kh-101 VS AGM-86, Persaingan Dua Penghancur dari Langit

Kh-101 ditembakkan dari bomber Tu-160 Rusia /Sputnik

Pakar militer Anton Lavrov mengatakan kepada outlet bahwa Kh-101 menggunakan GLONASS, sistem navigasi satelit Rusia, untuk mengkoreksi lintasan, yang memungkinkannya merencanakan rute yang lebih rumit termasuk penerbangan di atas medan yang tidak biasa. Rudal tersebut dilaporkan memiliki keakuratan lima sampai enam meter.

Andrei Frolov, seorang ahli di Center of Analysis of Strategies and Technologies mengatakan bahwa dibandingkan dengan modifikasi sebelumnya, rudal ini memiliki jangkauan yang lebih panjang, akurasi lebih tinggi, lebih sulit dideteksi radar, tahan jamming dan lebih banyak lagi.

“Jarak 4.500 kilometer merupakan karakteristik serius dari rudal yang diluncurkan udara. Tidak banyak negara yang memiliki persenjataan semacam itu,” kata ahli tersebut.

Kh-101 awalnya dikembangkan dalam versi yang dilengkapi dengan hulu ledak non-nuklir (Kh-101) dan dengan hulu ledak nuklir (Kh-102). Rudal tersebut bisa dilengkapi dengan hulu ledak ledak high-explosive, penetrating, atau cluster. Hulu ledak konvensional akan mengemas 880lbs (400 kg) bahan peledak. Hulu ledak nuklir dianggap perangkat 250KT.

Kh-101 terintegrasi dengan rudal Tu-160 (dua belas rudal), pembom Tu-95MS16 (delapan rudal), pembom Tu-22M3 / 5 (empat rudal) dan Su-34 (dua rudal). Senjata tersebut bisa diluncurkan oleh sebuah pesawat terbang di ketinggian dari 3.000 sampai 12.000 m terbang pada kecepatan di kisaran 900 km per jam. Senjata itu tidak memiliki booster hingga harus dijatuhkan untuk memberikan kecepatan awal.

AGM-86B

Andrei Frolov, yang juga mencatat bahwa rudal Rusia lebih unggul dibanding  Boeing AGM86 Amerika Serikat, yang terintegrasi dengan pembom strategis Boeing B-52. Rudal AS memiliki jangkauan hingga 2.500 kilometer. Pakar mengatakan bahwa AS lebih memilih meluncurkan rudal jelajah Tomahawk dari kapal tempurnya.

Anton Lavrov menjelaskan bahwa Tomahawk memiliki rencana penerbangan yang lebih luas, namun kecepatan, ketepatan dan jarak yang lebih rendah. Kisaran AGM-109H / K (modifikasi Tomahawk), misalnya, mencapai 2.500 kilometer.

Dia mencatat bahwa Amerika memiliki modifikasi baru rudal dengan fitur siluman, namun tidak strategis dan jangkauannya kurang dari 1.000 kilometer. “Rudal Kh-101 dan rudal Kh-102 meningkatkan peluang serangan non-nuklir dan nuklir,” Andrei Frolov menyimpulkan.