Biro Desain Sukhoi yang sekarang menjadi bagian dari United Aircraft Corporation Rusia merilis konsep desainr art program tempur generasi kelima yang sebelumnya dibatalkan.
Jet tempur ini sedang dikembangkan pada tahun-tahun terakhir Uni Soviet. Sebelumnya Sukhoi telah mengembangkan pesawat tempur superioritas udara generasi keempat Su-27 Flanker yang mulai beroperasi di Angkatan Udara Soviet pada tahun 1991, dan dirancang untuk mengungguli F-15 Eagle yang dibangun Amerika.
Pekerjaan sedang dilakukan pada saat itu untuk mengembangkan sejumlah pesawat baru termasuk varian yang lebih maju dan khusus dari Flanker di bawah program yang nantinya akan menjadi Su-30, Su-33, Su-34, Su-35, dan Su-37.
Sebuah jet tempur baru dengan kemampuan menghindari radar dan mesin, avionik, sensor generasi berikutnya juga dikembangkan bersama Flankers baru, dan dimaksudkan untuk mengungguli jet tempur Amerika terbaru yang dikembangkan di bawah program Advanced Tactical Fighter – yang akhirnya melahirkan F-22 Raptor.
Pekerjaan juga sedang berlangsung di biro desain saingannya Mikoyan untuk mengembangkan pesawat tempur superioritas generasi berikutnya di bawah program MiG 1,44 yang beberapa tahun lebih awal dari program Sukhoi dan memiliki prototipe yang dibangun pada akhir tahun 1991.

Sukhoi generasi generasi berikutnya menampilkan nosel mesin datar yang serupa dengan F-22, dan desain sayap menyapu terbalik. Sukhoi akhirnya memang membangun prototipe pesawat tempur sayap menyapu terbalik, Su-47, meskipun krisis ekonomi di Rusia setelah runtuhnya Soviet akan secara serius membatasi dana untuk program semacam itu.
Su-47 menggunakan badan pesawat dari desain Flanker yang berarti tidak terlalu tersembunyi dan kemiripannya dengan konsep desain generasi berikutnya yang asli hanya sebagian.
Program MiG 1.44 dan Su-47 akhirnya dibatalkan, dan Rusia memilih menginvestasikan sumber daya yang sedikit untuk mengembangkan varian yang lebih mampu dari desain Su-27 Flanker terbaru yang akan mulai beroperasi pada 2014.

Sukhoi kemudian mulai bekerja pada program tempur generasi berikutnya yang lebih ambisius yang dimaksudkan untuk mengembangkan jet tempur generasi keenam tetapi berakhir menjadi Su-57, masih di kelas generasi kelima.
Teknologi yang dikembangkan dan diuji di prototipe Su-47 dilaporkan membantu pengembangan pesawat tempur baru ini, meskipun mesin generasi berikutnya yang datar dan bersuara rendah belum memasuki layanan dan pengembangannya sangat tertunda karena jatuhnya Soviet.
Mesin tersebut saat ini sedang dikembangkan di bawah program Izdeliye 30, dan nantinya akan diinstal pada varian Su-57.
Desainnya adalah yang paling bermanuver di dunia saat ini, tetapi dengan hanya satu kelas jet tempur generasi baru dalam pelayanan, armada Rusia tetap jauh lebih kecil, kurang beragam, dan kurang canggih daripada seandainya keruntuhan Soviet tidak terjadi. Saat itu Uni Soviet berencana jet tempur generasi berikutnya mulai beroperasi pada pertengahan 2000-an