Mengingat pergeseran keseimbangan kekuatan global dari Euro-Atlantik ke Indo-Pasifik yang ditandai dengan kebangkitan Cina, pulau Guam, bagian dari Mariana di Pasifik barat dipastikan akan membentuk komponen utama dari strategi Amerika di wilayah tersebut.
Pulau ini menjadi tuan rumah beberapa fasilitas militer, khususnya Pangkalan Angkatan Udara Andersen dan Pangkalan Angkatan Laut Guam, yang merupakan rumah bagi empat kapal selam serang nuklir (SSN) kelas Los Angeles dan berbagai unit lain yang beroperasi di Indo-Pasifik.
Pangkalan Angkatan Udara Andersen menjadi pusat utama bagi kekuatan udara Amerika di Indo-Pasifik, termasuk menjadi tuan rumah pengerahan pembom dan akan sangat penting untuk segala kemungkinan di kawasan tersebut.
Terpisah 3.000 km dari daratan Asia, Guam belum mendapat potensi ancaman yang sama dibandingkan dengan pangkalan Amerika yang lebih maju seperti di Korea Selatan atau Jepang. Tentu saja dengan pengecualian rudal balistik nuklir China dan Soviet. Namun ancaman udara dan rudal ke Guam semakin meningkat.
Korea Utara telah memperoleh kemampuan untuk menargetkan pulau itu, sementara Rusia dan China mengerahkan kemampuan serangan presisi jarak jauh yang kuat untuk digunakan dalam serangan multi-arah yang kompleks.
Ada dua ancaman utama ke Guam, yang ditimbulkan oleh rudal balistik dan jelajah jarak jauh, dan yang ditimbulkan oleh pesawat. Untuk pesawat saat ini masih terbatas tetapi kemungkinan akan tumbuh secara signifikan selama dekade berikutnya karena sistem udara baru Rusia dan khususnya China memasuki layanan. Ancaman rudal balistik dan jelajah juga akan berkembang selama dekade mendatang karena kemampuan baru, seperti senjata hipersonik.
Meningkatnya ancaman udara dan rudal ke Guam telah disorot oleh Panglima Komando Indo-Pasifik Amerika yang baru saja diberhentikan, Laksamana Philip Davidson. Dia secara konsisten menekankan kebutuhan untuk peningkatan jangka pendek dalam kemampuan pertahanan udara dan rudal yang dikerahkan ke pulau tersebut, khususnya Aegis Ashore. Penggantinya, Laksamana John Aquilino menegaskan kembali pentingnya mengembangkan Sistem Pertahanan Aegis di Guam ketika berbicara di depan Komite Angkatan Bersenjata Senat saat fit and proper test untuk menduduki posisi komandan Indo Pasifik.
Kita akan melihat sejauh mana ancaman yang datang dan berkembang dari Korea Utara, Rusia, dan China.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: