Turki mengatakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO seharusnya tidak cemas dengan keputusan mereka membeli sistem pertahanan udara S-400. Bahkan harus bersyukur karena senjata buatan Rusia itu akan semakin memperkuat NATO.
Rusia memulai pengiriman sistem pertahanan udara ke Turki pada Juli, dan mereka diharapkan akan beroperasi penuh pada April 2020.
“Turki harus memperoleh sistem pertahanan S-400 Rusia – langkah itu tidak akan menurunkan kemampuan pertahanan NATO, tetapi akan meningkatkannya,” kata anggota pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan Ismail Safi Senin 2 Desember 2019.
“Namun kami melakukannya [membelinya], bukan demi NATO, tetapi untuk meningkatkan pertahanan udara kita, ” tambahnya sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Kesepakatan pembelian senjata antara Moskow dan Ankara menjadi perhatian utama bagi Washington, yang mendesak Ankara untuk melanggar perjanjian dan bahkan memberi sanksi kepada Turki atas masalah tersebut.
Amerika juga menangguhkan sekutu NATO ini dari program pesawat F-35 karena menilai sistem pertahanan buatan Rusia dapat menimbulkan bahaya bagi rahasia jet tempur siluman tersebut.
Ankara menanggapi dengan mengatakan bahwa sistem S-400 tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi dan menolak tekanan Amerika untuk membatalkan pesanan.
Menurut Amerika, sistem rudal itu tidak sesuai dengan standar keamanan blok itu dan dapat membahayakan operasi jet generasi kelima.