Rudal Anti-Tank Javelin dan Masa Depan Perang Ukraina

Rudal Anti-Tank Javelin dan Masa Depan Perang Ukraina

Setelah hampir empat tahun setelah serangan awal Rusia ke wilayah Ukraina dan perang bayangan yang memicu di Ukraina Timur tak lama setelah itu,

Amerika akhirnya akan mengizinkan penjualan anti-tank FGM-148 Javelin ke Ukraina. Sebuah langkah yang bisa mengubah peta pertarungan yang terjadi di wilayah tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya kesepakatan senilai US$ 47 juta atau sekitar Rp551 miliar mencakup 210 rudal Javelin, 37 command launch units (CLU) dan dua suku cadang, serta pelatihan, logistik dan dukungan.  Javelin menjadi senjata mematikan pertama yang dikirimkan ke Ukraina setelah konflik pecah.

Javelin, yang sebagian besar dikenal sebagai rudal anti-tank mengemas putaran high-explosive anti-tank (HEAT) yang dapat menembus armor terbaru. , benar-benar merupakan sistem rudal panggul multi peran yang mampu melawan banyak hal mulai dari armor breat, pasukan yang bersembunyi di balik penutup, hingga pesawat terbang yang terbang rendah dan lambat.

Comand Launch Units yang dapat digunakan kembali juga dapat digunakan secara independen sebagai sistem pengawasan pencitraan termal yang dapat secara drastis memperbaiki kemampuan pasukan untuk memantau lingkungan sekitar mereka, terutama di malam hari. Senjata ini dilengkapi mode tampilan wide-angle serta mode zoom hingga 12X.

Rudal 50lb dan peralatan CLU dapat digunakan melawan target dalam dua mode. Yang pertama adalah serangan langsung yakni rudal terbang langsung pada sasarannya dalam garis yang relatif lurus.  Sementara yang kedua adalah serangan top-down, yang sangat berguna untuk menghancurkan tank di bagian atas yang biasanya paling rentan.

https://www.youtube.com/watch?v=llzKYdjeSzQ

Rudal tersebut membawa teknologi fire and forget dan akan tetap mengunci target bergerak secara otonom.

Dalam hal rentang, Javelin sebenarnya memiliki jarak serang standar yakni hanya sekitar satu setengah mil dengan versi terbaru yang menambahkan sekitar satu mil. Jadi, pembawa rudal ini masih akan berada dalam jangkauan serangan lawan. Tetapi untuk pertempuran perkotaan, jarak tersebut sudah memadahi.

Kemampuan canggih Javelin harus dibayar mahal. Setiap rudal Javelin seharga kira-kira US$80.000 atau sekitar Rp1,1 miliar, dan CLU harganya dua kali lipat. Tetapi Javelin akan memberikan sesuatu keuntungan yang sangat berguna bagi pasukan Ukraina untuk menargetkan kendaraan separatis dan kelompok pejuang di Ukraina Timur.

Meski selama ini dunia lebih memperhatikan perang yang terjadi di wilayah lain, terutama di Timur Tengah, konflik di Ukraina sebenarnya masih jauh dari selesai. Pertempuran antara pasukan pemerintah dan separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbas di Ukraina Timur telah berkecamuk dengan tingkat intensitas sporadis.

Penggunaan kendaraan lapis baja berat telah dilarang dalam perjanjian. Namun fakta di lapangan hal itu sulit dihindari.

Baru-baru ini sebuah video yang menunjukkan tentara Ukraina menghancurkan sebuah kendaraan tempur lapis baja pemberontak. Senjata yang digunakan kemungkinan adalah demonstrator anti-tank dipandu seperti Skif Ukraina dan kendaraan tersebut dikatakan telah berada dalam misi pengintaian yang melanggar perjanjian deeskalasi.

https://www.facebook.com/ato.news/videos/1864039643606833/

Di masa lalu, Amerika hanya mengizinkan sistem defensif tertentu, kendaraan utilitas, dan persediaan pendukung untuk diekspor ke Ukraina.  Ini termasuk drone kecil, Humvees, radar, dan segala hal mulai dari karpet tidur pasukan hingga perlengkapan medis.

Keputusan untuk akhirnya menjual Javelin hampir pasti akan meningkatkan ketegangan antara Washington dan Moskow. Rusia pasti akan menyebut keputusan Amerika tersebut sebagai langkah provokasi.

Selain itu Rusia juga hampir pasti akan memasok senjata yang lebih canggih lagi untuk melawan Javelin. Hingga pada akhirnya medan perang Ukraina bukannya akan selesai, tetapi akan semakin membara dan yang jadi korban adalah warga sipil.