Kinerja Tidak Baik

Dan itu dengan asumsi T-50 benar-benar bekerja. Ada tanda-tanda bahwa pesawat ini tidak baik atau setidaknya tidak sangat baik. Dalam enam tahun, enam prototipe T-50 telah menyelesaikan hanya 700 tes penerbangan, menurut sebuah artikel baru-baru di majalah Combat Aircraft yang ditulis Piotr Butowski, seorang ahli penerbangan militer Rusia. Sebagai perbandingan, Lockheed dan Angkatan Udara AS membangun delapan pesawat uji F-22 dan mereka melakukan 3.500 kali uji terbang antara 1997 dan 2005. Sepertinya T-50 bahkan tidak cukup handal untuk menjalani pengujian intensif.
Cacat hitam juga terjadi pada 10 Juni 2014, ketika prototipe T-50 kelima yan saat itu berusia kurang dari satu tahun mengalami kebakaran mesin saat taxi di darat. Kerusakan begitu buruk hingga Sukhoi harus menghentikan produksi prototipe keenam dan menggunakan bagian-bagiannya untuk membangun kembali pesawat terbakar. Angkatan udara India, yang mempertimbangkan untuk membeli versi T-50, mengeluhkan “kurangnya dalam hal kinerja dan fitur teknis lainnya
Pengembangan T-50 semakin lambat dan mahal ketika pemerintah asing menerapkan sanksi pada Rusia mulai 2014 setelah aneksasi ke Krimea Ukraina. Selain itu jebloknya harga minyak juga telah menjadikan ekonomi Rusia tersedak. Pada tahun 2015 Rusia memasuki resesi dengan ekonominya menyusut 3 persen dalam satu tahun. Tidak mengherankan, pada bulan Maret 2015, Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov mengumumkan bahwa Rusia akan mengurangi pesanannya. Kremlin mengatakan hanya akan membeli selusin T-50 pada tahun 2020, bukan 60 seperti rencana awal.