
Kelas Soryu Jepang
Kapal selam lain yang menggunakan AIP adalah Kelas Soryu Jepang yang juga merupakan kapal selam konvensional terbesar di dunia dengan berat 4.600 ton. Kelas Soryu menggunakan sistem AIP Kockums asli Swedia untuk tetap diam di bawah air. Kapal selam terbaru di kelas ini yaknni Oryu, diluncurkan pada awal Oktober 2018 di Kobe, Jepang.
Oryu adalah kapal selam pertama yang dilengkapi dengan sel bahan bakar ion lithium, jenis yang sama yang menggerakkan komputer laptop dan mobil listrik, untuk bertindak sebagai sumber energi yang kuat dan tahan lama memberikan daya tahan yang lama di bawah air.
Seperti Type 212, kapal selam Soryu memiliki buritan berbentuk X. Setiap kapal selam memiliki enam tabung torpedo 533 milimeter untuk meluncurkan torpedo kelas berat 89, rudal dan ranjau rudal anti kapal Harpoon.

Kelas Gotland Swedia
Ini adalah kakek dari kapal selam AIP karena menjadi yang pertama dengan menggunakna AIP. Dengan bobot hanya 1.600 ton terendam, kelas Gotland lebih kecil dari banyak kapal selam diesel-listrik.
Swedia memang tidak memerlukan kapal selam besar karena dia akan banyak beroperasi di Teluk Bothina dan Laut Baltik yang dangkal dan sempit.
Gotlands dapat melakukan perjalanan 20 knot saat terendam dan lima knot saat beroperasi dengan AIP.
Kapal selam itu memiliki empat tabung torpedo 533 milimeter dan dapat mengangkut hingga 48 ranjau yang dipasang secara eksternal ke lambung untuk dengan cepat menabur ranjau.
Rusia menjadi negara yang terlambat mengembangkan sistem AIP meski mereka masih mengandalkan kapal selam konvensional. Rencananya teknologi ini baru akan disematkan pada kapal selam Kelas Lada untuk menggantikan Kelas Kilo.