Amerika Serikat mengerahkan Unmanned Aircraft Systems (UAS) MQ-1C Gray Eagle ke Mindanao untuk memberikan tambahan kemampuan pengawasan guna mendukung upaya kontraterorisme Angkatan Bersenjata Filipina.
Dibandingkan dengan platform yang digunakan di wilayah tersebut saat ini, Grey Eagle memiliki durasi penerbangan yang lebih panjang yang akan memungkinkan wilayah pengintaian lebih luas.
Sebagaimana ditulis laman resmi kedutaan besar Amerika di Filipina, selama tiga tahun terakhir, Amerika telah memberi Filipina bantuan senilai lebih dari 15 miliar peso, untuk membangun kemampuan komando, kontrol, komunikasi, komputer, intelijen, pengawasan, dan pengintaian yang lebih baik untuk militer negara teresbut.
“Pengiriman terbaru termasuk UAS taktis Raven dan dua pesawat pengawas Cessna-208B, serta berbagai amunisi dan senjata untuk mendukung kebutuhan pertahanan dan kontraterorisme yang mendesak,” tulis kedutaan tersebut Minggu 11 September 2017.
Hubungan militer yang kuat dan sudah berlangsung lama dengan Filipina memungkinkan Amerika untuk menanggapi dengan cepat kebutuhan Filipina guna untuk mendukung tujuan modernisasi militernya.
Baca juga: