Omnirole Rafale

Omnirole Rafale

Dengan bobot sekitar 9,5 ton pesawat ini didukung dua mesin Snecma 2 M88. Pesawat menggunakan canards untuk meningkatkan manuver yang sangat penting untuk pertempuran udara terutama jarak dekat atau dogfights.  Ini adalah salah satu jet tempur paling canggih dan telah terbukti di medan tempur.

Kemampuan Rafale teruji ketika perang di Libya 2011 lalu. Pejabat-pejabat militer Perancis pun beberapa kali mengumumkan keberhasilan pesawat tempur andalan mereka, Dassault Rafale, menghancurkan berbagai sasaran.

Bahkan pesawat itu diklaim mampu menghancurkan pusat komando pasukan Moammar Khadafy di pedalaman Libya, sekitar 10 kilometer sebelah selatan ibu kota Tripoli. Pesawat ini juga terlibat di sejumlah pertempuran termasuk perang melawan ISIS di Irak dan Suriah dan operasi militer Perancis di Afrika Selatan. Belum ada satupun pesawat yang jatuh dalam misi tempur.

Pesawat generasi ke-4++ dirancang menjadi tulang punggung keunggulan udara angkatan bersenjata Perancis hingga 2030 ini dibekali dengan sederet kemampuan canggih sehingga mampu melaksanakan berbagai misi sekaligus.

Rafale Prancis saat pengisianbahan bakar di atas Bagdhad

Rafale dibuat memenuhi tuntutan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis, yang menginginkan sebuah pesawat yang bisa menjalankan fungsi tujuh pesawat berbeda.

Pesawat itu dituntut harus bisa menjalankan berbagai misi, mulai dari keunggulan udara, pengintaian, dukungan udara bagi serangan darat, serangan presisi udara ke permukaan (sasaran di tanah maupun di laut), hingga mampu menjalankan serangan nuklir.

Perpaduan badan yang 70 persennya terbuat dari material komposit yang ringan dan dorongan dua mesin turbofan M88-2 membuat Rafale memiliki kemampuan supercruise, yakni mampu melesat hingga kecepatan supersonik (Mach 1,87) tanpa afterburner.

Dari segi avionik, Dassault mengklaim Rafale sebagai satu-satunya pesawat buatan Eropa yang menggunakan perangkat radar pemindai elektronik aktif (AESA), yang mampu melacak banyak sasaran dan ancaman di sekitar pesawat secara simultan dalam kondisi segala cuaca dan tahan gangguan pengacak radar musuh.

rafale2

Pesawat ini juga dilengkapi sistem peperangan elektronik SPECTRA, yang mampu mendeteksi berbagai jenis musuh dari jarak jauh sehingga memungkinkan pilot memilih metode pertahanan paling efektif. Sistem ini dijalankan berdasarkan basis data musuh, yang bisa ditentukan sendiri dan diperbarui sewaktu-waktu.

Saking bangganya, Prancis menjuluki pesawat ini dengan”omnirole” yang artinya kurang lebih maha bisa. Sementara Rafale sendiri adalah bahasa Prancis yang berarti amukan topan badai

Perintah Perancis Rafale saat telah memproduksi 180 pesawat produksi yang disebar ke berbagai angkatan. Sejumlah negara pun melirik pesawat dengan spesifikasi generasi keempat ini. Mesir membeli 24, India membeli 36 dan Qatar memesan 24 pesawat.