
Apa Kira-Kira Tanggapan Amerika
Dengan penyebaran S-300 ke Iran serta politik rapuh di kawasan akirnya intervensi eksternal menjadi terbuka lebar. Amerika Serikat, Inggris dan Prancis kemungkinan akan berdiri di antara kedua belah pihak dan perang.
Rusia kemungkinan besar akan mengambil jalur cepat pengiriman S-300. Tanggapan US kemungkinan akan meningkatkan penyebaran dari Angkatan Udara jet tempur F-22 Raptor ke wilayah tersebut sesuatu yang sangat langka. Bisa juga melakukan sorti latihan B-2 Spirit pembom nuklir dan konvensional siluman dekat wilayah udara Iran sebagai unjuk kekuatan.
Karena sudah jamak Amerika menggunakan pesawat ini sebagai symbol pesan agar yang didekati bersikap hati-hati. Tetapi ini juga risiko bagi AS karena dengan mengirim B-2 ke dekat Iran, maka juga bisa dijadikan ajang latihan Teheran untuk menggunakan S-300 mendeteksi bomber siluman tersebut. Akhirnya pengiriman S-300 memang bukan persoalan sepele. Rudal ini akan memecah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Bagaimana Cara Israel dan Arab Melawan?
Israel telah lama mengandalkan apa yang disebut “qualitative military edge” atau QME untuk menjaga keamanan meskipun dikelilingi oleh musuh regional. Filosofi di balik QME adalah dengan menyediakan Israel, atau sekutu lainnya AS, pasukan militer konvensional yang unggul dibanding negara di wilayahnya. Sederhananya, menjaga QME adalah sesuatu yang menjadikan Israel dipastikan menang jika bertempur dengan negara sekitar.
Iran telah lama menyatakan diri musuh Israel dan pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei berulang kali menyerukan untuk menghancurkan Israel. Hal ini telah menjadikan Israel menjadikan Iran sebagai salah satu sasaran serangan. Bahkan beberapa waktu lalu Israel dikabarkan telah melakukan simulasi serangan ke fasilitas nuklir Iran.
Tetapi sekarang Israel telah mulai menerima jet tempur siluma F-35 Lightning II. Pesawat ini akan menjadi salah satu andalan Tel Aviv untuk menghancurkan sistem pertahanan S-300 dan memecahkan gelembung pertahanan Iran sebelum kemudian jet-jet tempur generasi keempat bisa masuk melakukan serangan dalam kasus terjadi perang.

Sementara Arab Saudi yang juga memiliki hubungan tidak baik dengan Iran harus bekerja lebih keras. Negara ini tidak memiliki pesawat siluman. Mereka baru saja mulai menerima F-15SA, generasi paling canggih dari Eagle. Pesawat ini,bersama Typhoon yang mereka miliki akan menjadi andalan bagi mereka untuk membidik S-300.
Satu hal lain yang bisa diandalkan Arab tentu saja Amerika Serikat yang selama ini menjadi sekutu dekat mereka. Dalam kasus terjadi perang, Amerika hampir bisa dipastikan akan berada di belakang Arab Saudi dan tentu saja akan menggunakan kekuatan utamanya melawan S-300 Iran.