Rusia akan memodernisasi stasiun radar peringatan dini yang terletak dekat Sevastopol Crimea untuk mendeteksi kemungkinan peluncuran rudal dari Laut Hitam dan Mediterania.
“Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk mengembalikan dan memodernisasi stasiun radar peringatan dini Dnepr di dekat Sevastopol, Crimea,” tulis koran Izvestia mengutip sebuah sumber di kompleks industri militer Selasa 17 Mei 2016.
Saa dipulihkan, stasiun akan mampu melacak rudal hipersonik, jelajah dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal di Laut Mediterania dan Laut Hitam pada rentang hingga 3.000 kilometer.
Sumber tersebut mengatakan bahwa peralatan stasiun Dnepr akan beroperasi di pita frekuensi super-tinggi, yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas stasiun radar Rusia di kota Armavir, yang beroperasi di pita frekuensi ultra-tinggi.
Izvestia mengutip ahli militer Vadim Kozyulin mengatakan bahwa stasiun radar Dnepr akan membantu menyediakan Rusia benteng pertahanan terhadap serangan rudal canggih.
“Sebagai contoh, dibutuhkan waktu sekitar dua jam bagi rudal jelajah Tomahawk AS untuk mencapai Moskow, dan memang untuk mendeteksi rudal tersebut sangat tepat dilakukan stasiun radar Rusia baru di dekat Sevastopol,” kata Kozyulin.
Stasiun Radar Dnepr dibangun pada tahun 1968 dan digunakan untuk memantau Laut Hitam, Eropa Selatan dan Tengah, serta bagian dari Timur Tengah. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 stasiun ini ada di bawah kedaulatan Ukraina, tapi terus menyediakan data untuk militer Rusia dengan sistem sewa guna.
Pada tahun 2009, Rusia membatalkan kesepakatan karena fakta bahwa cakupan radar Dnepr bisa diganti oleh stasiun radar Voronezh baru di Armavir.
Baca juga: