Angkatan Udara Rusia mengirimkan jet tempur Su-27 dan Su-30 setelah mendeteksi beberapa pembom B-1B Amerika di atas Laut Hitam dan Baltik pada Jumat 29 Mei 2020. Pesawat yang dikirim dari distrik militer barat dan selatan ditugaskan mencegat mereka agar menjauh dari perbatasan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia sebagaimana dilaporkan Sputnik mengatakan setelah didekati oleh jet-jet tempur Rusia, pesawat-pesawat Amerika itu dikatakan telah berbalik dan meninggalkan perbatasan maritim Rusia.
Menurut Departemen Pertahanan, sebelum dicegat, para pembom dideteksi oleh sistem radar Rusia pada jarak yang cukup jauh dari perbatasan. Namun tidak disebutkan rinci berapa jarak tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, Angkatan Udara Amerika mengumumkan bahwa pesawat pembom B-1B Lancer dari Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, South Dakota telah dikirim untuk misi strategis jangka panjang di seluruh Eropa dan wilayah Laut Hitam.
Pada misi tersebut sebuah Su-27 dan MiG-29 Ukraina mengawal dua B-1B Lancers. Ini untuk pertama kalinya jet tempur Ukraina terbang bersama dengan bomber Amerika. Penerbangan ini juga mencakup pelatihan integrasi dan interoperabilitas dengan F-16 dan MiG-29 Polandia dan serta F-16 dan MiG-21 Rumania yang menyediakan pengawalan dan patroli tempur yang diawasi di wilayah Laut Hitam. Selain itu, B-1 terintegrasi dengan F-16 Yunani untuk penerbangan di Makedonia Utara.
https://www.facebook.com/modofukraine/posts/2925924367525849
Peristiwa Jumat terjadi hanya beberapa hari setelah insiden di Laut Mediterania pada hari Selasa di mana sepasang Su-35 Rusia mencegat pesawat patroli maritim P-8A Poseidon Angkatan Laut Amerika. Pentagon menyebut pencegatan dilakukan dengan berbahaya dan tidak profesional. Sebuah tuduhan yang dibantah oleh Moskow.
Moskow telah berulang kali mendesak Amerika dan NATO untuk mengurangi patroli mereka di dekat perbatasan Rusia yang ada di Laut Hitam dan Baltik, dan pangkalan-pangkalan Rusia di Suriah serta memperingatkan bahaya eskalasi yang tidak diinginkan dari misi tersebut.