Angkatan Udara Amerika Serikat mengambil sebuah bomber B-1B Bone dari kuburannya di Pangkalan Angkatan Udara Davis-Monthan di Arizona untuk dibawa ke National Institute for Aviation Research (NIAR) di Wichita State University di Kansas.
Para peneliti di sana akan memindai 3D seluruh badan pesawat untuk membuat model “kembaran digital” yang sangat terperinci untuk membantu mengidentifikasi area-area pesawat yang menderita tingkat kelelahan tinggi dan mengumpulkan data yang dapat membantu memprediksi kebutuhan perawatan masa depan di antara B-1B yang masih dalam pelayanan. .
Kelelahan structural secara khusus telah lama menjangkiti Bone dan menjadi masalah yang semakin akut setelah bertahun-tahun digunakan dalam pertempuran. Bahkan penerbangan bomber ini telah dibatasi.
Air Force Life Cycle Management Center (AFLCMC) mengumumkan pada 23 April 2020, bahwa sisa-sisa pensiunan B-1B, yang diidentifikasi dengan nomor seri 85-0092, menuju ke NIAR dengan diangkut truk. Butuh satu bulan untuk melepas ekor dan stabilisator horizontal dan vertikal dari badan pesawat.
Personel Angkatan Udara kemudian memuat pesawat sepanjang 130 kaki ke sepasang trailer dalam persiapan untuk perjalanan 1.000 mil dari Arizona ke Kansas. Trailer terpisah membawa ekor dan stabilisator. Militer Amerika sudah secara rutin bekerja dengan NIAR untuk melakukan pengujian stres terhadap berbagai pesawat.
“Kami mengambil pesawat nyata dari Boneyard, dan itu akan terbang lagi dalam format digital,” kata Letnan Kolonel Angkatan Udara Joseph Lay, Manajer Program B-1 layanan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip the War Zone 25 April 2020.
Layanan ini dilaporkan memilih 85-0092 karena telah memiliki jam penerbangan sangat tinggi di luar umur layanan yang direncanakan sebelum pensiun hampir di tahun 2002.
Setelah B-1B tiba di NIAR, para peneliti akan memindai 3D setiap bagian bahkan hingga mur dan baut, untuk membuat model virtual yang sangat rinci yang mereka dapat rakit dan membongkar kembali sesuka hati di komputer.
Pemindaian semacam ini sudah semakin sering digunakan dalam produksi dan pemeliharaan pesawat terbang, serta industri manufaktur komersial lainnya, untuk membantu mengidentifikasi kesalahan dan untuk tujuan kontrol kualitas lainnya.
“Melalui proses pemindaian, kami akan menemukan semua tempat yang mengalami kegagalan atau kerusakan struktural. Itu akan membuat catatan medis yang hidup untuk B-1, ” Letnan Kolonel Joseph Lay menjelaskan.