Iran kembali mengeluarkan pernyataan keras kepada Amerika . Presiden Iran Hassan cdalam pidato yang disiarkan langsung di TV pemerintah pada Selasa 28 Januari 2020 saat ini pemerintah Amerika adalah yang terburuk dalam sejarah.
Rouhani juga mengatakan pemilihan parlemen Iran yang akan datang pada bulan Februari akan berdampak pada politik regional dan internasional untuk itu dia mengajak rakyat Iran untuk menggunakan hak suaranya.
Sebelumnya Rouhani meminta rakyat Iran untuk bersatu dan tidak memberarkan Presiden Amerika Donald Trump berhasil menjalankan misinya untuk memecah belah negara tersebut.
“Kita seharusnya tidak membiarkan teroris Gedung Putih berhasil; mereka meneror hubungan Iran dengan bank-bank dunia. Kita harus hati-hati, mereka meneror kepercayaan masyarakat pada sistem,” tambahnya.
Rouhani juga mangatakan, keputusan Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir 2015 Iran, karena pertumbuhan ekonomi Teheran sudah melejit setelah implementasi pakta tersebut.
Amerika keluar dari perjanjian yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), pada 2018 meskipun perjanjian tersebut sudah disetujui Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Setelah keluar daru pakta tersebut, Washington kembali menerapkan sanksi kejam yang sudah dicabut berdasarkan perjanjian tersebut.
Rouhani juga menyinggungu pembunuhan Amerika terhadap Jenderal Qassem Soleimani , tokoh militer anti-teror yang paling dihormati di Timur Tengah.
“Langkah Trump melawan JCPOA, perintahnya untuk membunuh Jenderal Soleimani, dan rencana presiden Amerika untuk menargetkan kesejahteraan, persatuan, dan integritas rakyat Iran semuanya mengikuti arah yang sama,” kata Rouhani.
“Mereka ingin memberi tahu dunia bahwa Iran adalah pulau yang sunyi dan terisolasi. Mereka ingin membuat tembok permanen di sekitar Iran. Kita seharusnya tidak membiarkan ini terjadi. Mereka ingin memisahkan kita dari dunia,” sambungnya.