Iran, Rusia, Turki dan Suriah Bertekad Hancurkan Tentara Bentukan Amerika
YPG Kurdi

Iran, Rusia, Turki dan Suriah Bertekad Hancurkan Tentara Bentukan Amerika

Rencana Amerika untuk membangun kekuatan beranggotakan 30.000 orang di Suriah terus mendapat tentangan dari banyak negara. Iran angkat suara dengan menyebut tindakan Washington tersebut akan “mengipas api perang” dan menyerukan Suriah, Turki dan Rusia untuk bersatu melawanya.

Seperti dilaporkan sebelumnya, koalisi pimpinan Amerika mengatakan bahwa pihaknya bekerja dengan sekutu milisi Suriah, Pasukan Demokratik Suriah yang bermarkas di Kurdi, untuk membentuk sebuah kekuatan yang akan beroperasi di sepanjang perbatasan dengan Turki dan Irak, dan juga di dalam Suriah. Pasukan ini disebut Amerika untuk menahan munculnya lagi ISIS.

Presiden Suriah Bashar al-Assad menanggapi dengan bersumpah untuk menghancurkan pasukan baru tersebut dan mengusir pasukan Amerika dari Suriah. Sekutu Suriah yang kuat, Rusia, menyebut rencana tersebut sebagai rencana untuk merobohkan Suriah dan menempatkan sebagian darinya di bawah kendali Amerika. Sementara Turki menggambarkan kekuatan tersebut sebagai “tentara teror” yang harus dibancurkan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi mengatakan Selasa 16 Januari 2018, kekuatan baru itu akan meningkatkan ketegangan di Suriah. Iran mendukung Assad dalam perang sipil hampir tujuh tahun melawan pasukan pemberontak dan ISIS, mengirim senjata dan tentara.

“Pengumuman Amerika tentang kekuatan perbatasan baru di Suriah merupakan campur tangan yang jelas dalam urusan internal negara ini,” kata Qasemi seperti dikutip oleh kantor berita IRNA.Qasemi mendesak semua pasukan Amerika untuk segera meninggalkan Suriah.

Amerika Serikat adalah pimpinan koalisi internasional yang menggunakan serangan udara dan pasukan khusus untuk membantu pejuang di lapangan dalam memerangi ISIS di Suriah sejak tahun 2014. Pentagon menempatkan sekitar 2.000 tentaranya di Suriah tanpa koordinasi sama sekali dengan Damaskus.