India telah berhasil melakukan uji penembakan pertama rudal udara ke udara di luar jangkauan visual atau beyond-visual-range air-to-air missile (BVRAAM) Astra di Teluk Benggala. Ini adalah uji pertama dari setidaknya delapan pengujian yang direncanakan sebelum rudal dibawa masuk ke layanan.
Sumber militer kepada Sputnik mengatakan rudal tersebut ditembakkan dari jet tempur Su-30MKI yang menargetkan pesawat target tanpa pilot atau pilotless target aircraft (PTA), Banshee. Pengujian juga dilakukan untuk melakukan revalidasi sistem pencari rudal buatan dalam negeri yang baru dikembangkan dan kemampuan akurasinya. Pencari membantu dalam menembakkan rudal dari jarak jauh, melacak dan kemudian mengunci ke sasaran.
“Latihan ini dilakukan dalam skenario perang dan rudal ditembakkan ke sasaran yang sebenarnya,” kata seorang pejabat pertahanan Jumat 15 September 2017.
Astra, yang dikembangkan oleh Defense & Development Organization (DRDO) adalah rudal BVRAAM yang dikembangkan secara lokal. Pesawat tempur Angkatan Udara India saat ini dilengkapi dengan rudal BVR Rusia, Prancis dan Israel.
Sumber mengatakan kepada Sputnik bahwa BVRAAM buatan sendiri ini akan dipasang pada jet tempur Tejas yang juga dibangun sendiri. Sementara itu, DRDO telah mulai mengerjakan versi rudal jarak jauh yang diberi nama Astra Mk-2 yang bisa mencapai target hingga 100 kilometer. Versi lanjutan diharapkan bisa mengimbangi Meteor Prancis.
Angkatan Udara India telah melakukan pemesanan awal untuk 50 Astra MK-1 yang akan diikuti oleh pesanan massal untuk semua pesawat tempurnya. Bulan lalu, perusahaan Bharat Dynamics Limited (BDL) India meresmikan sebuah fasilitas produksi khusus di dekat kota selatan Hyderabad untuk memproduksi batch awal Astra Mk1.