Koalitsiya-SV, Raja Meriam Abad ke-21

Koalitsiya-SV, Raja Meriam Abad ke-21

M-109
M-109

Koalitsiya-SV Versus PzH2000 dan M-109

“Ketiadaan personel ahli dalam modul senjata menjadi ciri khas penting dalam konstruksi senjata Koalitsiya-SV,” terang pakar militer independen untuk kendaraan lapis baja Aleksey Khlopotov kepada RBTH. “Jika howitzer Rusia Msta-S tertinggal dalam spesifikasi teknis dari howitzer masa kini lainnya terutama dalam hal otomatisasi, maka Koalitsiya-SV telah menutup kesenjangan tersebut dan terus melaju ke depan, terutama dari segi keamanan personelnya yang berada di bagian hidung kendaraan tempur tersebut”.

Dalam mengoperasikan meriam PzH 2000 buatan Jerman, para tentara berisiko mengalami cedera, sebab meriam tersebut tidak dilindungi oleh mekanisme hentakan tembak yang keras. “Spesifikasi teknis seperti mekanisme pengisian ulang pneumatik pada tank tersebut memberi keandalan dan kecepatan tembak yang tinggi. Mekanisme gelombang mikro pengapian propelling charge (pendorong proyektil) meningkatkan kekuatan balistik dari senjata tersebut,” terang Aleksey Khlopotov.

Koalitsiya-SV memiliki massa yang lebih ringan (48 ton) dan dimensi yang lebih kecil dibanding meriam analognya, howitzer PzH2000. Jalur kereta api secara tradisional telah menjadi jalur transportasi utama persenjataan Rusia dengan kemampuan menahan beban hingga 50 ton. Faktor ini juga meringankan tugas pengangkutan melalui jalur udara.
Sebelum kehadiran Koalitsiya-SV, pemimpin di pasar senjata dunia dalam kategori artileri bergerak mandiri adalah howitzer AS M-109. Posisi tersebut diraih senjata itu berkat kemudahan dalam pengoperasian dan harga yang terjangkau. Namun, para pakar menjelaskan bahwa produk keluaran Rusia terbaru yang diperuntukan bagi diekspor kelak akan dibanderol lebih murah dibanding howitzer serupa buatan AS.

 Next: Generasi Baru: Spesifikasi Taktis Teknis