Angkatan Darat dan Angkatan Udara Amerika Serikat baru saja menguji kemampuan baru yang digambarkan dengan mendaratkan pesawat C-17 Globemaster III, mengeluarkan sistem roket artileri mobilitas tinggi atau high mobility artillery rocket system (HIMARS), menembak sasaran, dan terbang jauh dalam waktu 20 menit.
Taktik ini pada dasarnya mengubah Amerika HIMARS menjadi sistem senjata serang dan tembak pesawat, dan ini adalah solusi sempurna untuk masalah muncul di Laut China Selatan.
“Ini adalah langkah penting dalam memvalidasi peran kita dalam kekuatan respons Asia-Pasifik,” kata Letnan Dua Joe McNeil, seorang pemimpin pleton yang terlibat dalam latihan tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Ini memvalidasi kemampuan kita untuk berintegrasi ke dalam unit yang berbeda dari Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Marinir, dan untuk mendukung misi apapun dengan tembakan,” katanya sebagaimana dilansir Business Insider, Rabu 14 Juni 2017.

Dengan kekuatan rudal China yang mematikan, pangkalan Amerika di Pasifik terlihat seperti target yang mengasyikkan, sehingga AS telah menemukan cara untuk bertarung lebih cerdas dari lokasi yang lebih kecil, tersebar, dan bahkan diimprovisasi. C-17 cocok dengan aplikasi ini, karena dapat mendarat di landasan pacu pada kondisi yang sulit.
“Jika bukan karena verifikasi keselamatan, kami akan menembakkan misi api tembakan dalam waktu dua menit setelah meninggalkan pesawat,” kata Letnan Satu Robert Sincero, petugas eksekutif Battery A dalam pernyataan tersebut.
Di Angkatan Laut, perencana militer dan konsultan swasta sedang mengerjakan sebuah konsep yang disebut “distributed lethality,” atau distribusi kekuatan untuk memberi kapal rudal Amerika yang paling kecil sekalipun. Sekali lagi ide ini menyebarkan target musuh, sambil menambahkan kemampuan serangan armada Angkatan Laut.

Pesawat lain yang sesuai dengan kebutuhan untuk wilayah pertempuran yang luas dan tidak berkembang, adalah F-35B Marine Corps, yang dapat mendarat secara vertikal dan lepas landas jarak yang dekat serta loading muatan dengan mesin yang tetap hidup.
Kualitas ini memungkinkan F-35B menggunakan basis improvisasi dan menyerang musuh dari lokasi yang tidak dapat diprediksi. Pada musim gugur, F-35B akan melihat penyebaran dari kapal pertama mereka di Pasifik.
Baca juga: