Lembaga nirlaba National Taxpayer Union Foundation melakukan Judicial Watch guna mengajukan Freedom of Information Act (FOIA) di pengadilan untuk meminta penjelasan tentang biaya operasional Air Force One. Angka yang didapat pun cukup fantastis.
Untuk satu jam penerbangan pesawat kepresidenan AS tersebut rakyat Amerika harus membayar dengan biaya 206.337 Dollar AS atau sekitar Rp2,6 miliar! Biaya per jam Air Force One (VC-25A) terbang tersebut ada dalam anggaran 2015.
Angka sebesar itu termasuk bahan bakar, bahan habis pakai pesawat, repairables, perbaikan pesawat, dan overhaul mesin. Demikian disebutkan surat dari Markas Komando Mobilitas Udara Angkatan Udara seperti dikutip Business Insider beberapa waktu lalu.

Menurut National Taxpayer Union Foundation Presiden Obama telah melakukan perjalanan internasional yang paling “paling mahal untuk dioperasikan Air Force One
Berikut adalah beberapa contoh dari Judicial Watch:
- Penerbangan untuk 2014 akhir pekan penggalangan dana Hari Buruh Obama ke Westchester, New York, dan Providence, Rhode Island yang menghabiskan biaya $ 527.192,50 atau sekitar Rp6,64 miliar
- Transportasi untuk penerbangan pulang-pergi Obama dari DC ke Westchester, New York, untuk menghadiri pernikahan 358,490.90 dollar (Rp4,5 miliar)
- Penerbangan untuk perjalanan Obama ke Milwaukee, Wisconsin, untuk berbicara dalam “Laborfest 2014” 653,718.70 dollar (Rp8,2 miliar)
- 17-19 Juni 2013, perjalanan ke Belfast, Irlandia, termasuk Dublin oleh Michelle Obama, putrinya, dan rombongannya dengan biaya 7,921,638.66 dollar (Rp99, 8 miliar)
Obama telah mengunjungi semua kecuali tiga negara selama kepresidenannya. Menurut Washington Post, mantan Presiden Bill Clinton dan George HW Bush hanya dua presiden yang mengunjungi semua 50 negara bagian di 38 tahun terakhir.

Pesawat yang dijuluki Gedung Oval Terbang (ruang presiden di Gedung Putih) memiliki ruang lantai 4.000 meter persegi dan menawarkan ruang konferensi, ruang makan, tempat pribadi untuk presiden, kantor untuk anggota staf senior, ruang operasi medis, area pers, dua kapal persiapan makanan yang dapat memberikan 100 makanan, dan radio multi-frekuensi untuk komunikasi.

Menurut Gedung Putih, Boeing 747 bisa terbang 6.205 mil dari Washington, DC ke Baghdad, Irak tanpa berhenti untuk bahan bakar. Pesawat juga bisa mengisi bahan bakar di penerbangan dalam kasus darurat, Washington Post melaporkan.

Baca juga: