Seperti pernah dilaporkan sebuah jet tempur Eurofighter Typhoon Spanyol tanpa sengaja menembakkan rudal udara ke udara saat melakukan penerbangan latihan di Estonia 7 Agustus 2018 lalu. Penyelidikan yang dilakukan pun sudah menemukan penyebab dari insiden memalukan tersebut.
Meski penyelidikan keseluruhan atas insiden itu berlanjut, sumber militer anonim yang dikutip Surat kabar Spanyol El País Minggu 9 September 2018, menyebutkan penyelidikan militer internal Spanyol telah menyimpulkan pilot yang bersalah pada insiden penembakan AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM) tersebut.
Investigasi menunjukkan pilot memulai urutan penembakan rudal selama pelatihan. Biasanya, mekanisme keselamatan harus menghentikan peluncuran yang sebenarnya dalam kasus-kasus seperti itu, sehingga insiden tersebut dilaporkan jarang terjadi. Namun, sistem persenjataan di jet tempur Typhoon sangat kompleks dan beragam.
Rudal itu ditembakkan ke desa Pangodi, dekat Tartu, dan diduga telah jatuh di atau dekat rawa Endla, sekitar 100 km utara. Perbatasan Estonia / Rusia terletak sekitar 60 km sebelah timur Pangodi. Pesawat itu terbang di ketinggian 6.000 meter pada saat itu.
Wilayah rawa Endla seluas 600 hektare telah ditelusuri menggunakan peralatan, dengan 200 hektare lebih diperiksa secara visual tetapi tidak menemukan jejak atau puing rudal. Tidak ada korban atau kerusakan material yang dilaporkan dari insiden tersebut.