Rusia mengakhiri upaya pencarian kapal selam ARA San Juan yang hilang sejak November 2017 lalu. Kapal penelitian Rusia Yantar menjadi kapal terakhir milik negara asing yang meninggalkan misi tersebut tanpa hasil.
Kini kapal Angkatan Laut Argentina akan terus berusaha sendirian untuk menemukan kapal selam miliknya tersebut.
Kapal Yantar, dengan panjang 108 meter dan lebar 17 meter, memiliki kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) untuk eksplorasi bawah laut dan sebelumnya banyak memunculkan harapan bisa menemukan kapal selam.
Sebagaimana dilaporkan Prensa Latina, kapal penelitian oseanografi tersebut pada Selasa 3 April 2018 berlabuh di Montevideo Uruguay untuk mengisi bahan bakar, kemudian akan melakukan pekerjaan logistic di Buenos Aires, dan tidak akan kembali ke tempat itu.
Hampir lima bulan telah berlalu sejak kapal selam hilang kontak pencarian besar-besaran dilakukan, Setidaknya kapal terbaik dari 13 negara ikut bergabung tetapi tidak ada satu pun jejak ditemukan.
Kerabat tidak kehilangan harapan dan meminta untuk melanjutkan pencarian. Pemerintah pada Februari telah menawarkan hadiah uang Rp45 miliar kepada mereka yang berhasil menemukan kapal selam.

ARA San Juan melayani sejak 1985 dan kehilangan kontak ketika kembali dari misi rutin ke Ushuaia. Kapal selam diesel TR-1700 menghilang pada 15 November 2017 saat berlayar di lepas pantai timur Argentina bersama 44 awaknya.
Sebuah laporan rahasia menyebutkan sebelum hilang ARA San Juan melakukan misi mendeteksi wilayah Inggris di dekat Falklands yang ada di Atlantik Selatan.
Misi ini dilakukan empat bulan sebelum hilang. Bukan itu saja, menurut sebuah laporan rahasia yang dilihat oleh media Argentina dan dikutip Daily Stars Inggris Rabu 31 Januari 2018, ARA San Juan juga berhasil mendeteksi kapal selam nuklir Inggris pada 9 Juli dan San Juan diperintahkan untuk mengurangi kebisingannya sendiri serta memonitornya.
Petugas Sonar menentukan bahwa kapal selam itu adalah kapal nuklir Inggris dan tiga rekaman kehadirannya dikirim ke militer Argentina. Laporan rahasia insiden tersebut ditandatangani oleh kapten kapal selam, Pedro Martin Fernandez.
ARA San Juan telah melakukan perjalanan di daerah yang diminati oleh Argentina dan Inggris dan sesuai aturan Argentina harus memberi tahu Inggris sebelum melakukan misi semacam ini.
Namun, kapal selam Argentina tersebut diduga diperintahkan oleh komandan darat untuk tidak mengikuti peraturan ini.
Dua hari sebelum kejadian dengan kapal selam Inggris, ARA San Juan juga dilaporkan hampir bertabrakan dengan kapal nelayan China Lu Rong Yuan Yu 883 yang terbakar.