
2. Rusia
Setelah jatuhnya Uni Soviet, Angkatan Laut Rusia mewarisi sebagian besar armada Angkatan Laut Soviet. Sejak awal 1990-an dengan berakhirnya Perang Dingin dan masalah pendanaan konstan, armada Rusia telah berkurang secara signifikan.
Sebagian besar kapalnya adalah peninggalan era Perang Dingin. Selama dua dasawarsa terakhir Angkatan Laut Rusia menghadapi masalah konstan mempertahankan kombatan utamanya karena keterbatasan dana. Meski masih merupakan kekuatan yang luar biasa dengan sekitar 140.000 personel dan kapal perang dan kapal selam yang cukup banyak.
Angkatan Laut Rusia mengoperasikan satu kapal induk Admiral Kuznetsov. Kapal ini tidak semampu Kelas Nimitz Amerika dalam banyak hal termasuk membawa lebih sedikit pesawat. Meski begitu tetap menjadi kapal yang tangguh dan menakutkan.
Layanan Admiral Kuznetsov di angkatan laut Rusia dilanda berbagai kecelakaan dan kecelakaan pesawat. Ada masalah dengan sistem propulsi kapal. Rusia harus berjuang mempertahankan satu-satunya kapal induknya dan menjaganya tetap beroperasi.
Rusia memang berencana untuk membangun kapal induk baru, tetapi rencana tersebut masih tetap di atas kertas.
Angkatan Laut Rusia mengoperasikan satu-satunya battlecruiser Petr Veliky, tetapi tampaknya juga butuh kerja keras untuk mempertahankan kapal perang besar ini. Juga ada tiga kapal penjelajah kelas Slava yang lebih kecil yang memiliki kemampuan anti-kapal, anti-pesawat dan anti-kapal selam yang hebat.
Ada sekitar 15 kapal perusak, termasuk kapal perusak anti-kapal selam kelas Udaloy dan kapal perusak kelas Sovremenny. Juga ada sekitar 9 frigat dan 24 korvet.
Infanteri angkatan laut Rusia tidak banyak dan hanya memiliki sekitar 12.000 personel. Marinir dikirim ke darat oleh satu-satunya kapal transport amfibi kelas Ivan Gren. Ada lagi 15 kapal pendaratan kelas Ropucha I dan Ropuch II dan 4 kapal pendaratan kelas Alligator.
Kapal-kapal ini menyediakan kemampuan amfibi jarak jauh. Namun transportasi amfibi Rusia jauh lebih kecil dan kurang mampu dibandingkan Amerika.
Angkatan Laut Rusia mengoperasikan sejumlah kapal selam serang bertenaga nuklir. Kelas Akula membentuk sekitar setengah dari armada kapal selam serang nuklir bertenaga Rusia yang semakin menipis.
Beberapa kapal bertenaga nuklir kelas Graney baru sedang dibangun. Juga ada tiga kapal selam rudal jelajah kelas Oscar II. Ini adalah kapal selam serang terbesar yang pernah dibangun dan dimaksudkan untuk menyerang kelompok tempur kapal induk AS dan instalasi pesisir.
Juga ada kapal selam patroli bertenaga diesel kelas Kilo, yang digunakan untuk pertahanan pangkalan angkatan laut.
Aangkatan laut Rusia berinvestasi dalam kapal selam rudal balistik kelas Borei yang baru. Sebanyak tiga perahu ini beroperasi sementara lima lainnya sedang dibangun dengan kecepatan yang cukup cepat.
Kapal-kapal ini mampu membawa rudal antarbenua berujung nuklir. Ada beberapa kapal rudal balistik kelas Delta IV yang juga merupakan ancaman signifikan.
Di atas kertas, angkatan laut Rusia kalah dibandingkan armada laut China dalam hal jumlah kapal perang dan tonase. Namun angkatan laut Rusia mengoperasikan sejumlah kapal selam rudal balistik yang terbukti sangat mematikan.
Penerbangan angkatan laut Rusia mengoperasikan sekitar 360 pesawat, termasuk pesawat perang anti-kapal selam jarak jauh Tu-142, pesawat tempur anti-kapal selam jarak menengah Il-38, dan pembom taktis Su-24. Selain itu juga menerbangkan Su-33 dan MiG-29 dari kapal induk mereka. Angkatan Laut Rusia juga mulai menerima Su-30SM.