Asia menjadi wilayah dengan peningkatan anggaran pertahanan yang cukup tinggi. Negara-negara di wilayah ini secara kolektif menghabiskan US$ 450 miliar untuk pertahanan pada tahun 2016 atau meningkat 4,6 persen dari tahun sebelumnya.
Lima dari 15 negara paling boros dalam belanja militer di dunia berasal dari Asia Pasifik, dan belanja pertahanan regional telah meningkat 64 persen dalam dekade terakhir.
Hal ini menjadi refleksi ketegangan geopolitik yang tumbuh di semenanjung Korea, Laut Cina Timur dan Selatan serta antara India dan Pakistan.
China menjadi pemboros terbesar di Asia Pasifik, menyumbang 48 persen atau hampir setengah dari pengeluaran militer wilayah tersebut.
Dengan anggaran sebesar US$ 215 miliar maka jumlahnya hampir empat kali dari saingan terdekatnya, India. Kedua negara tersebut secara kolektif menghasilkan 60 persen belanja militer di kawasan tersebut.
Next: Eropa Bangkit
Eropa yang terus terjebak dalam ketegangan juga meningkatkan anggaran militer mereka dengan menyumbang 20 persen dari belanja militer global tahun 2016.
Benua biru ini menghabiskan US$ 336 miliar untuk pertahanan atau meningkat 2,8 persen pada tahun sebelumnya . Prancis, Inggris, Jerman dan Italia mencatat 10 persen dari pengeluaran global.
Negara Baltik Latvia mengalami peningkatan terbesar dalam pengeluaran militer satu tahun yakni 44 persen. Tetangganya, Lithuania juga meningkatkan pengeluaran pertahanannya sebesar 35 persen.
Hanya saja sejauh ini, hanya empat anggota NATO yang memenuhi target anggaran militer 2 persen dari APBN mereka. Selain AS hanya Prancis, Yunani dan Estonia yang memenuhi kuota anggaran militer 2 persen.