Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah meminta Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana untuk memindahkan lokasi latihan angkatan laut bersama dengan Amerika Serikat jauh dari Laut China Selatan yang disengketakan.
“Kami mungkin memindahkan latihan angkatan laut yang menghadap Laut China Selatan ke daerah Mindanao untuk menghindari mengganggu tetangga kami [China], jadi mari kita menjadi sensitif pada tetangga kita,” kata Lorenzana sebagaimana kepada wartawan dikutip Reuters. Keputusan telah dilihat oleh banyak pihak sebagai upaya Manila untuk memperbaiki hubungannya tegang dengan Beijing.
Hubungan China-Filipina memburuk pada tahun 2013 setelah Filipina mengajukan banding ke pengadilan internasional di Den Haag atas klaim China atas sebagian besar dari kawasan Laut China Selatan dan Timur yang juga diklaim oleh Jepang, Vietnam, Brunei, Malaysia dan Taiwan.
Pada tanggal 12 Juli, Pengadilan Tetap Arbitrase memenangkan tuntutan Filipina dengan mengatakan China tidak memiliki bukti atas klaimnya terhadap kepulauan Spratly. Beijing, yang telah membangun dan memperkuat pulau buatan di daerah tersebut, menolak mengakui putusan pengadilan.
Duterte, yang tertarik tidak ingin menghindari pertentangan China, mengatakan bahwa ia dia tidak akan terburu-buru untuk menekan Beijing mematuhi keputusan pengadilan Den Haag.
Sejak menjabat pada bulan Juni, Duterte mengatakan lebih dari sekali bahwa ia akan mengakhiri latihan bersama antara tentara AS dan Filipina. Tetapi ternyata perkataan itu tidak direalisasikan.
Baca juga:
Perusahaan AS Tawarkan BT-64 untuk Ganti OV-10 Bronco Filipina