Turki mengatakan tetap akan berusaha membeli sistem pertahanan udara Patriot dari Amerika, tetapi jika Washington tidak mau melepas, maka menambah pembelian S-400 adalah pilihan yang bisa dilakukan.
Kementerian Pertahanan Turki menyatakan bahwa pengiriman sistem pertahanan udara S-400 tahap kedua telah dimulai dan berlanjut hingga akhir September.
“Hari ini kami membutuhkan lebih banyak sistem hingga kami dapat memproduksi sendiri. Dan jika kami dapat membeli dari Amerika Serikat, kami akan membeli Patriot. Jika tidak, maka kami akan membeli lebih banyak S-400. Kami adalah negara merdeka,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di sebuah forum strategis di Bled sebagaimana dilaporkan Sputnik Senin 2 September 2019.
Namun terkait kabar pembelian jet tempur S-57 dan Su-35, Covusoglu mengatakan Moskow dan Ankara tidak sedang menegosiasikan hal tersebut.”Tidak. Sekarang kami adalah bagian dari program F-35″, kata Cavusoglu ketika ditanya apakah negosiasi sedang berlangsung dengan pihak Rusia mengenai pembelian dua pesawat tempur tersebut.
Namun, setelah menghadiri pertunjukan udara MAKS-2019 di luar Moskow, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkonfirmasi bahwa negosiasi mengenai pengiriman pesawat Su-57 Rusia ke Ankara sedang berlangsung.
Sebelum ini, Washington mengumumkan keputusannya untuk menangguhkan partisipasi Turki dalam program F-35 terkait pembelian sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia dan negara itu akan sepenuhnya dihapus dari proyek tersebut pada akhir Maret 2020. Turki sampai saat ini telah memesan lebih dari 100 jet tempur F-35.
Amerika Serikat telah mengklaim bahwa sistem S-400 tidak kompatibel dengan senjata pertahanan udara NATO dan dapat membahayakan operasi jet tempur F-35.
Meskipun tekanan Amerika, Turki telah menolak untuk membatalkan kontraknya dengan Rusia dan mengatakan bahwa itu adalah kesepakatan yang dilakukan, penting untuk pertahanan nasionalnya dan menekankan bahwa S-400 tidak terkait dengan keamanan NATO, Amerika, ataupun F -35.
Baca juga:
