Angkatan Udara Amerika Serikat selama ini menghadapi masalah dengan jet tempur F-35 yang diproduksi awal. Jika akan digunakan operasional teknologinya tidak sesuai harapan, sementara jika ditingkatkan akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Sekarang USAF menemukan jalan.
Jet-jet tempur siluman tersebut kini akan diplot dengan tugas baru untuk menjalankan peran sebagai Su-57 Rusia atau J-20 China untuk mensimulasikan musuh atau aggressor. Mereka akan diterbangkan Skuadron Aggressor ke-65 Angkatan Udara Amerika yang berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Nellis di Nevada.
“Kita berbicara tentang F-35 awal, jadi untuk membawa mereka ke standar [konfigurasi perangkat lunak] Block 4, dibutuhkan sekitar US$ 15 juta [sekitar Rp 212 miliar] per unit untuk memperbaiki mereka. Sebaliknya, kita bisa menggunakannya sebagai agresor dengan cukup baik. Kita harus dapat mensimulasikan musuh kelas atas, dan ini cara yang cukup efektif untuk melakukannya,” kata Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson Selasa 4 Juni 2019.
Sebagaimana dilaporkan Military.com Su-57 dan J-20 telah mendorong Amerika dalam kompetisi untuk memiliki jet tempur generasi kelima terbaik di dunia.
Sementara itu, Pangkalan Angkatan Udara Nellis AS baru-baru ini merilis rekaman penerbangan pertama dari salah satu pesawat tempur F-16 yang menggunakan skema cat “Ghost” yang bergaya pesawat tempur siluman Su-57 Rusia.
Masih belum jelas bagaimana F-16C akan dapat mensimulasikan semua kemampuan Su-57 mengingat bahwa pesawat perang Rusia adalah jet tempur satu generasi di atasnya.
