Jembatan Chonhar yang diserang terletak sekitar 130 km dari garis depan. Jembatan itu menjadi satu dari sedikit penghubung antara Krimea dan wilayah Ukraina lainnya. Dan merupakan jalur pasokan utama bagi pasukan Rusia yang bertempur di bagian selatan medan perang.
Lubang besar terlihat menganga di jembatan Chonhar. Jalur itu kini ditutup untuk lalu lintas. Sumber Rusia juga mengatakan jembatan lain yang tidak digunakan di dekatnya juga terkena serangan. Tetapi efek sepenuhnya dari serangan tersebut tidak diketahui saat ini.
Yuriy Sobolevsky, seorang pejabat Ukraina di badan pemerintahan untuk wilayah Kherson mengatakan kerusakan jembatan Chonhar sangat penting. Kerusakan ini dipastikan akan mengganggu logistik Rusia.
Terlebih Ukraina berupaya mendorong serangan balasannya perlahan ke selatan. Kyiv juga mengisyaratkan lebih banyak serangan serupa akan datang.
Sobolevsky menyamakan serangan di Jembatan Chonhar dengan upaya Kiev musim gugur lalu untuk membentuk medan perang selama serangan Oblast Kherson. Saat itu Ukraina melakukan serangan sistematis di Jembatan Antonovsky.
Serangan yang membuat Rusia memilih untuk mundur dari tepi kanan sungai karena jalur pasokan rusak. Ini karena jembatan tersebut menjadi rute pasokan utama Rusia melintasi Sungai Dnipro.
Seorang juru bicara Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR) tidak mengkonfirmasi keterlibatan Kyiv. Tetapi mengisyaratkan lebih banyak serangan semacam ini mungkin terjadi.
Juru bicara GUR Andrii Yusov mengatakan pukulan terhadap jembatan tersebut akan menjadi bagian dari proses yang sedang berlangsung.
Alexei Zhivoff, seorang blogger militer Rusia mengatakan jembatan Chonhar lebih merupakan “koridor darat”. Dia menyebut 70% lalu lintas militer dan sipil ke dan dari Krimea melintasi jembatan ini.
Informasi selengkapnya simak dalam tayangan berikut: