Para arkeolog yang bekerja di sebuah situs di daerah pegunungan di Republik Tuva Rusia, wilayah Siberia di utara Mongolia barat, menemukan benda persegi panjang bertatahkan batu permata hitam yang aneh di situs pemakaman seorang wanita zaman Xiongnu kuno. Benda itu disebut mirip dengan iPhone.
The Siberian Times melaporkan benda berukuran 18×9 cm itu disebut oleh para ahli sebagai “iPhone era Xiongnu”. Namun sebenarya benda itu kemungkinan digunakan sebagai hiasan gesper.
Benda berwarna hitam legam dan berbentuk persegi panjang, ditemukan bersama dengan sisa-sisa wanita suku nomaden kuno yang diperkirakan telah menghuni Eurasia Steppe timur dari abad ke-3 SM hingga abad ke-1 Masehi.
Penggalian dilakukan di sebuah situs yang dijuluki ‘ Atlantis Rusia, yang dikenal karena situs itu hanya berada di di atas air beberapa minggu setiap tahunnya.
Selain objek mirip iPhone tersebut bersama kerangka wanita kuno juga ditemukan dengan benda-benda lain termasuk pot tanah liat kuno.
well actually we think it looks more like Samsung than an iPhone…:) Archeologist in awe at 2,100 year old iPhone-like belt buckle unearthed in 'Atlantis' grave in Tuva. Ancient Xiongnu-era woman took stylish accessory to the afterlife https://t.co/9GEonROP3T pic.twitter.com/6gmlk53CzJ
— The Siberian Times (@siberian_times) September 8, 2019
Gesper, bertatahkan batu permata turquoise, carnelian, dan ibu dari mutiara. Sabuk itu juga dihiasi dengan koin Wu Zhu, mata uang Tiongkok kuno yang diproduksi antara 118 SM dan 621 M. Dengan temuan tersebut para arkeolog memperkirakan sabuk dan gespernya bisa berusia lebih dari dua ribu tahun.
Relik-relik itu ditemukan di Laut Sayan – sebuah waduk raksasa buatan manusia di sepanjang Sungai Yenisei di hulu dari Bendungan Sayano-Shushenskaya yang besar, yang mengering di musim semi dan awal musim panas setiap tahun. Tempat itu memperlihatkan koleksi mengesankan yang berasal dari Zaman Perunggu.
Dr. Pavel Leus, seorang arkeolog dari tim yang mempelajari situs tersebut, mengatakan bahwa “iPhone era Xiongnu” yang terkubur bersama sisa-sisa kuno, yang oleh tim tersebut dijuluki “Natasha,” tetap menjadi salah satu [penemuan] paling menarik di tempat pemakaman ini”.
“Kami sangat beruntung telah menemukan penguburan perantau Hun kaya yang tidak terganggu oleh perampok makam (kuno),” jelasnya.
Terletak sekitar 3.700 km sebelah timur Moskow, wilayah Tuva dikenal karena hutan belantara yang masih asli, udara bersih, dan sumber daya hutan yang kaya.