Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi telah melakukan pembicaraan dengan pejabat Rusia terkait penempatan sistem pertahanan udara S-300 di Suriah.
Dalam pembicaraan tersebut Netanyahu mengatakan mengatakan pihaknya akan terus menyerang target di dalam Suriah meski Moskow telah mengirimkan sistem rudal pertahanan S-300 ke Damaskus.
Berbicara pada konferensi pers di Yerusalem Netanyahu mengatakan pernyataan itu dia sampaikan kepada Wakil Perdana Menteri Rusia Maxim Akimov. Dia mengatakan Israel akan terus menyerang apa yang dia tuduhkan sebagai upaya Iran untuk memperdalam kehadiran militernya di Suriah dan mentransfer senjata ke para pejuang Hizbullah Lebanon.
Perdana Menteri Israel menambahkan dia percaya perselisihan saat ini antara Moskow dan Tel Aviv mengenai penembakan Il-20 Rusia di lepas pantai provinsi barat Suriah, Latakia akan diselesaikan.
“Saya pikir dengan akal sehat dan niat baik kita bisa mencapai solusi yang akan memungkinkan kelanjutan koordinasi yang baik antara militer Rusia dan Israel,” kata Netanyahu Selasa 9 Oktober 2018 sebagaimana dilaporkan Press TV
Netanyahu mengatakan pada pertemuan kabinet mingguan pada hari Minggu bahwa ia akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin segera untuk membahas koordinasi.
Pada 3 Oktober, menteri Israel untuk urusan militer Avigdor Lieberman menyatakan ketidakpuasan Tel Aviv terkait pengiriman sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah. Namun dia menekankan bahwa langkah itu tidak akan menghalangi rezim Israel dari operasi militer di negara Arab yang dilanda perang itu.
“Saya tidak bisa mengatakan bahwa kami senang dengan penyebaran S-300. Namun, ini adalah situasi di mana kita tidak memiliki pilihan, ”katanya.
Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia yang dipimpin oleh Putin awal bulan ini, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pengiriman sistem rudal S-300 ke Suriah, meski ada tentangan kuat kuat pemerintah Israel.