2.DESTROYER KELAS ATAGO
Jepang menugaskan kapal perusak kelas Atago terbaru mereka untuk melengkapi kapal perusak kelas Kongo. Kelas Atago memiliki bobot 10.000 ton yang secara teoritis sebenarnya ini sebuah ‘mobil’ bukan perusak.
Kapal ini terutama bertugas sebagai pertahanan udara jarak jauh dan akhir-akhir ini mereka menjalani pengujian untuk peran anti-rudal balistik dengan rudal SM-3 baru. Setiap kapal dipersenjatai dengan 96 sel MK41 VLS terutama untuk mengakomodasi jarak menengah SM-2 SAM , rudal jarak jauh SAM SM-3 dan rudal anti-kapal selam ASROC.
Meskipun bertugas pertahanan udara, mereka memiliki kemampuan anti kapal permukaan dan anti kapal selam yang kuat. Mereka memiliki 8 rudal anti-kapal (SSM-1B) yang mirip dengan Harpoon dan memiliki jangkauan 150 km, 2 type 68 tabung dan 323 mm dan tiga senapan 127 mm. Mereka juga memiliki 2 Phalanx CIWS 20 mm untuk pertahanan terakhir terhadap rudal.

Kapal besar ini memiliki radar pasif elektronik SPY-1D yang memungkinkan mereka untuk mencari dan melacak ancaman udara dari jarak ratusan km.
Secara teoritis, jika dua dari kapal ini bertindak bersama-sama untuk pertahanan tanah maka dapat membuat zona larangan terbang masing-masing dengan diameter 600 km. Ini cukup untuk menciptakan sebuah penghalang anti-udara berdasarkan laut untuk mempertahankan daratan Jepang.
Rudal SM-3 SAM dengan rentang 250 km adalah bagian penting dari jaringan pertahanan udara mereka. Untuk tetap sejalan dengan kebijakan pertahanan diri Jepang, kapal-kapal ini tidak membawa rudal serangan darat Tomahawk meskipun mereka secara teoritis bisa melakukannya.