Apakah Jet Tempur Kloning Berbahaya? Apa Bisa Unggul?
J-15

Apakah Jet Tempur Kloning Berbahaya? Apa Bisa Unggul?

Tulisan tentang terbakarnya jet tempur J-15 China memunculkan perdebatan. Ada yang menuduh hal itu sebagai akibat teknologi pesawat yang hanya mengkloning atau mencuri dari negara lain.

J-15 memang dikenal sebagai pesawat yang menjiplak Su-33 Rusia yang dikembangkan dari Su-27.

Memang bukan rahasia lagi salah satu keberhasilan China membangun jet tempur adalah dengan cara menjiplak atau mengkloning produk yang sudah ada. Bisa dengan meniru pesawat yang mereka beli, atau menggunakan hacker untuk mencuri data pesawat Negara lain.

Salah satu yang secara jelas dikloning adalah pesawat buatan Rusia. Tetapi China juga dikatakan mencuri data jet tempur Amerika bahkan F-22 dan F-35 untuk membangun jet tempur generasi kelima mereka J-20 dan J-31.

Pertanyaannya, apakah tidak berbahaya bagi pesawat itu sendiri mengingat pasti banyak rahasia yang tidak bisa sepenuhnya ditiru?

Presiden United Aircraft Building Mikhail Pogosyan pernah mengatakan “Saya percaya bahwa tidak ada bahaya langsung. Karena bagaimanapun sangat sulit untuk membuat salinan produk teknologi tinggi [jika bisa meniru berarti sudah cukup baik]. ”

Peniruan merupakan hal yang sulit untuk ditanggulangi. Sehingga satu-satunya cara adalah dengan perbaikan teknis permanen dijadikan metode kunci untuk memerangi menyalin tanpa izin, katanya. Sehingga ketika ditiru maka teknologi yang ada di dalam negeri sudah berkembang meninggalkan penirunya.

“Saya percaya bahwa kemajuan permanen, menjadi kunci untuk memerangi penyalinan ini. Industri Rusia tidak di halte dan bergerak maju, ” kata Pogosyan. Dengan kata lain, pesawat tiruan tetap akan sulit untuk unggul karena ketika peniru bekerja keras untuk membangun pesawat, Negara pemilik sudah mengembangkan ke tahap yang lebih mau.

Pada tahun 1990 ada keraguan Rusia tidak akan lagi bis menjual jet tempur ke China setelah negara tersebut meniru Su-27 yang kemudian melahirkan J-15. Tetapi ternyata kekhawatiran itu tidak terjawab sampai sekarang. Bahkan China masih terus merayu untuk mendapatkan Su-35.

Karena ketika mereka meniru, Rusia sudah kembali bergerak ke teknologi yang lebih canggih. Keraguan Rusia tak bisa lagi menjual pesawat ke China tidak terkonfirmasi sampai sekarang. Bahkan kedua Negara akhirnya sepakat untuk penjualan jet tempur Su-35 meski dengan pembicaraan yang alot terkait perlindungan hak intelektual.

China juga dituduh telah meniru F-35 dalam pengembangan pesawat tempur generasi mereka. Negara tersebut dikatakan menggunakna hacker untuk membobol rahasia penting program pesawat di Amerika.

Baca juga:

Berlaku Curang, Soviet Sukses Kloning Bomber B-29 Amerika Serikat