Ada Yang Lebih Kecil Tapi Tangguh, Rusia Tinggalkan Kapal Induk Shtorm?
Model Kapal Induk SHTORM

Ada Yang Lebih Kecil Tapi Tangguh, Rusia Tinggalkan Kapal Induk Shtorm?

Akhir bulan lalu, Vice-Adm Viktor Bursuk, Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia  yang bertanggung jawab pada pengadaan, mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia merencanakan untuk membangun kapal induk baru untuk menemani Admiral Kuznetsov.

Dia menambahkan bahwa Krylov State Research Center telah mengajukan mock-up kapal induk dengan desain beda yang sedang dipelajari oleh pihaknya. Pekerjaan untuk memodernisasi Admiral Kuznetsov, satu-satunya kapal induk Angkatan Laut Rusia, akan dimulai pada 2018, menurut Bursuk.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan jaringan berita Zvezda, pakar militer Rusia Vladimir Karnozov secara khusus mengupas  karakteristik kapal induk Rusia yang  dikembangkan oleh Krylov State Research Center tersebut.

Karnozov menlai dibandingkan dengan kapal induk berat Rusia kelas Shtorm (Storm) yang juga sedang dikembangkan, kapal induk ini  akan lebih murah serta memiliki bobot pemindahan yang lebih kecil.

“Namun, dalam hal kemampuan tempur kapal induk baru akan setara dengan kapal induk kelas Shtorm,” tulis Karnozov dalam artikelnya untuk jaringan berita Zvezda yang dikutip Sputnik Sabtu 15 Juli 2017.

Saat ini, militer bersama dengan pembuat kapal nasional sedang menyusun bentuk kapal masa depan dan karakteristik kinerjanya, dengan beberapa pilihan ditempatkan di atas meja.

Salah satunya berasal dari asumsi bahwa dimensi kapal tersebut akan lebih dekat dengan kapal penjelajah berat Admiral Kuznetsov.

Kapal induk baru ini diperkirakan memiliki kecepatan maksimum hingga 25 knot, yang dinilai cukup memadai untuk memastikan operasi lepas landas dan arahan pesawat tempur Su-27K dan jet tempur MiG-29K.

Mengomentari kapal induk kelas Shtorm, Karnozov mengatakan bukan berarti bahwa proyek itu dihentikan.

Dia ingat bahwa model mock-up dari supercarrier sepanjang 330 meter ini dipamerkan di Pameran Angkatan Laut 2017 Internasional di St. Petersburg, di mana para pengembang menyebut-nyebut kapal tersebut sebagai “kapal induk serbaguna yang dirancang untuk melakukan operasi tempur di laut lepas. dan daerah laut serta menghancurkan target musuh dan laut. ”

Karnozov tidak mengesampingkan bahwa “keputusan akhir tentang pelaksanaan proyek Shtorm akan bergantung pada apakah Moskow akan meraih kesepakatan yang relevan di India dan China, mitra Rusia yang sudah lama dan dapat diandalkan dalam hal kerja sama militer dan teknis.”

Baca juga:

Sejarah Terjal Kapal Induk Rusia