Setelah jet tempur F-35A milik Angkatan Udara Amerika digrounded karena masalah oksigen, kini F-35B milik Korps Marinir Amerika Serikat juga mengalami nasib yang sama.
Pesawat yang berbasis di Pangkalan Udara Yuma di Arizona untuk sementara dilarang terbang karena masalah dengan sistem pendukung utama.
Masalah berpusat pada Autonomic Logistics Information System, atau ALIS yang memainkan peran penting dalam segala hal mulai dari merencanakan misi hingga perawatan. Pada bulan April, ALIS 2.0.2 dipasang pada model F-35A dan F-35C, namun terlambat untuk varian F-35B.
“Mayor Jenderal Mark Wise, komandan jenderal Wing Pesawat ke-3, membuat keputusan untuk menangguhkan sementara operasi penerbangan VMFA-211 sambil menunggu perbaikan perangkat lunak ALIS baru-baru ini dalam versi 2.0.2 yang telah menghadirkan beberapa anomali,” kata Mayor Kurt Stahl, Direktur Urusan Publik 3rd Marine Aircraft Wing dalam pernyataanya yang dikutip Defense News Jumat 22 Juni 2017.
“Tidak ada yang salah dengan performa atau keamanan pesawat itu, namun sangat penting bahwa kita memastikan sistem ALIS bekerja dengan baik sebelum operasi penerbangan berlanjut.”
Stahl mengatakan bahwa Kantor Program Bersama F-35 dan kontraktor utama Lockheed Martin telah mengirim insinyur untuk membantu mengatasi masalah yang terkait dengan pembaruan ini, dan mengatakan bahwa isu tersebut berpusat di seputar “kode pemeliharaan yang tidak tercermin dengan benar dalam sistem.”
Sebelumnya sekitar 50 pesawat F-35A di Luke Air Force Base juga dilarang terbang pada 9-21 Juni karena kekhawatiran tentang hipoksia para pilot. Sejak 2011, telah terjadi 15 kejadian hipoksia terkait F-35A dengan lima di antaranya terjadi pada bulan Mei lalu.
Seorang juru bicara Angkatan Udara Amerika mengatakan dia tidak mengetahui adanya masalah perangkat lunak dengan pesawat yang diterbangkan. Seorang juru bicara Kantor Program Bersama F-35 tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Baca juga:
