J-20 China vs F-16 Taiwan: Menang Siapa ?

J-20 China vs F-16 Taiwan: Menang Siapa ?

Menyusul akhir Perang Saudara China, pemerintah Republik China mengevakuasi pulau Taiwan yang berjarak kurang dari dua ratus mil dari daratan China. Kala itu Taiwan memiliki angkatan laut dan udara yang kuat sementara China masih dalam kondisi miskin.

Tetapi itu dulu. Sekarang China tidak lagi miskin dan sedang membangun kekuatan militer mereka. China mampu membangun lebih pesawat tempur bahkan telah masuk ke pembangunan jet tempur generasi kelima.

Chengdu J-20 “Soaring Dragon” yang saat ini sedang dalam pembangunan akan menjadi salah satu ancaman paling berbahaya untuk keamanan nasional Taiwan. Sebuah pesawatw besar, dengan mesin kembar dan sifat siluman, salah satu versi J-20 mungkin dikonfigurasi sebagai pesawat tempur superioritas udara jarak jauh.

J-20J-20

Jet tempur China selama ini tertatih-tatih dalam hal rentang tempur jarak jauh. Dan J-20 menjawab persoalan itu. Dengan peswat yang besar maka pesawat ini akan mampu melakukan penyisiran tempur di atas pulau, memburu pesawat angkatan udara Taiwan. Jika desain tersembunyi J-20 efektif radar Taiwan bisa mengalami kesulitan melacak pesawat ini.

Suite sensor J-20 mungkin termasuk radar aktif AESA dan sistem pencarian dan penargetan infra merah (IRST) yang akan memungkinkan untuk secara pasif melacak dan menembak jatuh pesawat musuh.

The Soaring Dragon memiliki tiga teluk senjata dua untuk rudal jarak pendek dan satu untuk rudal jarak menengah dan jauh. Sebuah muatan normal untuk misi superioritas udara mungkin akanmembawa empat rudal dipandu infra merah PL-9 dan empat rudal jarak jauh dipandu radar PL-15. Didukung oleh mesin Ramjet, PL-15 mungkin memiliki kisaran antara 95- 125 mil.

Taiwan tidak memiliki banyak pilihan untuk melawan J-20 kecuali dengan mengerahkan F-16 Fighting Falcon. Awalnya dibangun sebagai pesawat tempur ringan F-16 telah berkembang menjadi sebuah pesawat multi-peran segala cuaca. Pesawat yang relatif murah dan mampu membawa berbagai misil.

Taiwan memiliki 150 F-16A Blok 20 yang dipesan pada 1992 dan dikirim antara 1997 dan 2001 hingga pesawat tertua telah berumur hampir 20 tahun. Versi Blok 20 termasuk sebuah radar AN / APG-66 (V) 3 yang mampu membimbing rudal AIM-7 Sparrow dan AIM-120C7 AMRAAM. Juga memiliki pod penanggulangan elektronik Raytheon dan didorong dengan mesin F-100-PW turbofan -220 buatan Pratt & Whitney.

Pada tahun 2011, pesanan untuk 66 F-16 baru batal. Selanjutnya, Amerika Serikat dan Taiwan berkonsentrasi pada upgrade pada armada F-16. Sebagian besar perbaikan akan dilakukan pada sistem sensor, navigasi dan persenjataan. Masing-masing akan dilengkapi dengan radar APG-83 Scalable Agile Beam (sabr), sistem radar baru dengan hardware dan software yang berasal dari radar F-22 dan F-35.

Taiwan juga mempertimbangkan melengkapi F-16 dengan pod SNIPER, presisi targeting pod udara ke darat dan juga dengan IRST. Selain pod  Taiwan akan membeli rudal dogfighting paling canggih dalam gudang senjata Amerika AIM-9X Sidewinder.

Untuk misi superioritas udara, Taiwan F-16 mungkin dilengkapi dengan empat AIM-9X Sidewinder dan dua rudal AIM-120 AMRAAM.

Next: Menang Mana?