Strategi Tipu Daya Rudal Korea Utara Mulai Terbaca

Strategi Tipu Daya Rudal Korea Utara Mulai Terbaca

Ada kesamaan dalam beberapa kali uji rudal oleh Korea Utara yakni peluncuran selalu dilakukan secara bersama-sama dengan menembakkan roket altileri. Selain itu salah satu rudal selalu meledak sesaat setelah diluncurkan dan disebut Korea serta Amerika sebagai peluncuran gagal.

Tetapi ada pendapat lain bahwa rudal itu sengaja dilakukan oleh Pyongyang sebagai sebuah strategi.

Kantor berita Jepang Kyodo melaporkan Tokyo meyakini Pyongyang mungkin telah meluncurkan dua rudal balistik Rodong ke arah Laut Jepang Jepang pada 3 Agustus secara bersamaan dengan tembakan artileri dengan satu rudal meledak di udara beberapa waktu lalu. Strategi ini dilakukan untuk membingungkan sistem peringatan dini deteksi rudal.

Tipu muslihat ini bahkan mungkin telah benar-benar bekerja ketika Jepang tidak dapat mengkonfirmasi jumlah rudal di udara selama fase awal.

Sebagimana dilaporkan Nikantsport, itu bukan pertama kalinya Korea Utara telah menggunakan taktik ini. Mereka menggunakan teknik yang sama saat peluncuran rudal Musudan pada 22 Juni.

“Ketika Korea Utara menembakkan rudal, yang dipandang sebagai jarak menengah rudal balistik “Rodong” di Laut Jepang, artileri roket dan rudal jarak pendek juga ditembakkan secara simultan. Ketika meluncurkan sebuah rudal balistik jarak menengah “BM25 Musudan” pada bulan Juni itu mereka juga mengambil tindakan serupa,” kata beberapa sumber diplomatic Jepang-Korea. Hal ini ditujukan untuk mengganggu satelit peringatan dini dan Aegis.

“Sebelum dan setelah itu menembakkan 2 Rodong, beberapa artileri roket dan rudal jarak pendek ditembakkan. Kemungkinan tembak disengaja untuk membingungkan radar.”

Informasi yang belum dikonfirmasi ketika melepaskan dua tembakan yang dideteksi sebagai “BM25 Musudan”  ada 3 sampai 4 tembakan yang terpantau Jepang dan Korea Selatan pada tanggal 22 Juni.