Menteri Pertahanan Belanda Jeanine Hennis-Plasschaert membantah tegas kabar yang sempat muncul bahwa F-16 mereka yang dikirim ke perang ISIS tidak bisa digunakan karena tidak memiliki sistem komunikasi satelit.
Dalam suratnya jawaban yang dikirimkan kepada parlemen, Jeanine Hennis-Plasschaert mengatakan F-16 Angkatan Udara Belanda yang ditempatkan di Yordania berpartisipasi dalam tujuh misi di Suriah dalam tiga bulan terakhir. Jet tempur Belanda menjatuhkan bom pada target ISIS empat kali selama satahun misi.
ANP melaporkan Sabtu 14 Mei 2015 bahwa anggota parlemen ingin informasi yang tepat tentang partisipasi Belanda di laga anti-ISIS menyusul laporan bahwa F-16 Belanda hampir tidak pernah digunakan di Suriah karena mereka tidak dilengkapi dengan sistem komunikasi satelit.
Menurut Hennis, semua itu adalah omong kosong. Belanda bukan satu-satunya negara yang armada F-16 tidak dilengkapi dengan sistem komunikasi satelit. Dan hal itu tidak menghambat penyebaran.
“Pada setiap penyebaran, komandan memperhitungkan kemampuan sumber daya yang mereka dapat gunakan,” tulis Hennis. Dia menambahkan bahwa sebagian besar dari misi dilakukan di Irak, tidak Suriah.
Menteri itu menambahkan bahwa Kementerian sedang menyelidiki apakah Belanda F-16 harus dilengkapi dengan komunikasi satelit akhir tahun ini, tetapi ini tidak terkait dengan misi mereka di Timur Tengah.
Baca Juga:
Sistem Kuno, F-16 Belanda Nyaris Tidak Digunakan di Misi Suriah