Asia Tenggara Berburu Jet Tempur
Saab Gripen C/D

Asia Tenggara Berburu Jet Tempur

AMERIKA TAK LAGI BERJAYA
SU-35
SU-35

Pada era 1980 dan 1990an, perusahaan Amerika tidak tertandingi di wilayah ini. Tetapi kondisinya sekarang beda. Mereka menghadapi persaingan ketat serta dompet ketat.

Thailand, yang memiliki Northrop F-5 dan Lockheed Martin F-16, telah membeli Saab Gripen dan bisa memesan lebih dari Swedia.

“Kami ingin jet baru, kami memiliki rencana jangka panjang, tapi kami tidak punya uang untuk itu,” kata Mayjen. Kongcheep Tantrawanit, juru bicara kementerian pertahanan Thailand. “Tidak ada penawaran yang dibuat sekarang.”

Eksekutif Boeing telah memasukkan F/A-18E/F super Hornets ke Malaysia, yang mengoperasikan varian lebih tua Boeing F-18 Hornet. Tapi menurut sumber industri yang dikutip Reuters, Kuala Lumpur tampaknya condong ke arah Eropa.

Kehadiran Boeing di acara yang digelar di Malaysia justru mempromosikan sistem tak berawak dan  pejabat Boeing tidak menanggapi permintaan komentar.

Indonesia, yang mengoperasikan Lockheed Martin F-16, dekat dengan pesanan untuk Rusia Su-35 untuk melengkapi Su-30.

Jakarta juga telah bermitra dengan Korea Selatan dalam pembangunan dalam jet tempur KF-X yang pengembangannya dibantu Lockheed.

Amerika kemungkinan hanya akan masih aman di Singapura yang juga menjadi mitra dalam Program Lockheed F-35.

Dan pemasok lain di kawasan itu, tentu saja, adalah China sendiri. JF-17, yang dikembangkan dengan Pakistan, sedang dipasarkan sebagai pilihan murah yang layak bagi angkatan udara, termasuk Malaysia dan Myanmar.