Laut China Timur
China dan Jepang telah memiliki konflik teritorial stabil dan perlahan mendidih di Laut Cina Timur terkait keberadaan Pulau Senkaku, atau Diaoyu.
Meskipun tak berpenghuni, pulau-pulau ini diperkirakan memiliki kandungan minyak dan gas alam. Dan China telah perlahan-lahan mencoba untuk mengambil kontrol secara de facto di wilayah sekitar pulau-pulau dengan meningkatkan pelayaran sipil di daerah.
Ketegangan di wilayah ini cenderung meningkat lanjut. Pada akhir Maret, Jepang mengaktifikan stasiun radar baru di Laut China Timur yang dekat dengan wilayah yang disengketakan.
Laut Okhotsk
Jepang dan Rusia berebut terlibat sengketa di wilayah ini. Laut Okhotsk adalah peairan yang memisahkan Jepang utara dan Rusia. Dalam laut terdapat rantai kepulauan Kuril, yang menghubungkan pulau paling utara Jepang Hokkaido dengan Kamchatka Peninsula Rusia. Rantai pulau inilah yang ada dalam sengketa. Jepang mengklaim bahwa dua dari Kepulauan Kuril disita oleh Uni Soviet setelah Perang Dunia II dan benar-benar milik Jepang.
Isu Kuril telah menjadi halangan dalam hubungan Rusia-Jepang selama beberapa dekade. Dan, pada akhir Maret, Rusia mengumumkan niat untuk menyebarkan rudal dan mungkin membangun pangkalan angkatan laut di Kepulauan Kuril.
Laut China Selatan
China, Filipina, Vietnam, Taiwan, Brunei, dan Malaysia berebut klaim di wilayah ini. Selama dekade terakhir, China telah meningkatkan pengaruhnya dengan reklamasi pulau untuk dibangun sejumlah fasilitas yang dicurigai untuk pangkalan militer.
China juga telah menempatkan sistem rudal pertahanan dan jet tempur di kawasan tersebut. Ketegangan semakin tinggi karena Amerika yang tidak memiliki klaim telah menentang tindakan China dengan beberapa kali berlayar pada jarak12 mil dari pulau yang diklaim China dengan alasan kebebasan navigasi.
Salah satu bidang utama ekspansi China difokuskan pada telah rantai Kepulauan Spratly yang dekat dengan Filipina.