Beberapa kelemahan itu misalnya terkait thrust vectoring (TV) yang bukan fitur tepat untuk membangun pesawat sepenuhnya siluman. Selain itu, meskipun selama dalam pertempuran jangkauan visual (WVR) TV dapat sangat berguna untuk menempatkan F-22 dalam posisi yang tepat untuk mencetak kemenangan. Selain itu pesawat juga membutuhkan penggunaan yang tepat untuk mencegah Raptor dari kehilangan energi dan menjadi sangat rentan.
Hal lain adalah helm-mount display (HMD) Raptor yang masih memiliki sejumlah kekurangan, ditambah dengan integrasi rudal terbaru AIM-9X akan bisa mengubah F-22 menjadi dogfighter mematikan, mengingat bahwa HMD akan memungkinkan pilot untuk mengeksploitasi penuh kemampuan senjata Off-Boresight .
“Memperbaiki kekurangan F-22 dan kemudian restart lini produksi akan menjadi solusi terbaik untuk Angkatan Udara AS” kata Jamie Hunter, editor Aircombat Magazine sebagaimana dikutip The Aviationist.
Mengambil Raptor yang hampir sempurna dan memasukkannya kembali ke dalam produksi, dengan sejumlah peningkatkan akan membuatnya benar-benar menjadi petarung terbaik yang pernah ada.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/02/19/f-22-raptor-kisah-pesawat-paling-mematikan-di-dunia/
