MiG-31, Ada Apa Dengamu?

MiG-31, Ada Apa Dengamu?

Masalah Mesin

Mesin jet performa tinggi Rusia, seperti yang digunakan di pesawat tempur dan pembom, telah lama sangat tidak dapat diandalkan. Akhir Perang Dingin pada tahun 1991 memberi Rusia akses ke manufaktur dan komponen teknologi Barat yang seharusnya bisa memperbaiki masalah mereka era Soviet. Tetapi hal itu tidak cukup atau belum cukup untuk peralatan militer. Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju mesin jet Rusia masih kalah dengan rekan-rekan mereka di Barat, terutama ketika bicara soal keandalan.

Sementara itu upgrade MiG-31BM datang ketika MiG-31 tua sudah ​​berada dalam kondisi buruk. MiG-31 sendiri merupakan upgrade dari desain MiG-25 yang dikembangkan untuk melawan bomber B-70 yang dikembangkan Amerika. Saat Washington memmbatalkan B-70 pada tahun 1967, Rusia terus membangun MiG-25 dan kemudian mengubahnya menjadi pesawat pengintai. B-70 dihentikan karena terlalu mahal dan menyadari bahwa di masa yang akan datang pembom yang mampu terbang rendah dan cepat lebih diperlukan daripada bomber yang terbang cepat di ketinggian.

MiG-25
MiG-25

MiG-25 sebenarnya adalah pesawat pengintai yang sangat baik. Pesawat ini mampu tebrang lebih cepat dan lebih tinggi dibandingkan jet tempur lain pada masanya, meskipun belum mampu mengimbangi ketinggian pesawat mata-mata  U-2 atau SR-71 Amerika.

Tapi Amerika Serikat tidak menjual pesawat mereka kepada siapa pun, sementara Rusia mendapat banyak uang dengan menjual MiG-25 kepada siapa pun yang mau dan memilik uang. Rusia juga membuat banyak uang dari melatih kru yang diperlukan untuk setiap MiG-25 yang diekspor.

MiG-31 yang kemudian lahir dari MiG-25 menjadi interceptor yang sangat mengesankan. Pesawat seberat 46 ton memiliki sensor pasif yang memiliki jangkauan 200 kilometer dan rudal dipandu radar R33, dengan kisaran 150 kilometer. Pesawat juga mampu mengusung rudal lain dan bom pintar. MiG-31 memang bukan pesawat dengan kemampuan manuver tinggi tetapi mampu melakukan sprint sampai dengan 3.200 kilometer per jam. Tetapi seperti MiG-25, pesawat ini juga tidak memiliki rentang terbang jauh yakni sekitar 720 kilimeter.

MiG-31 muncul pada tahun 1980 dan versi saat ini, MiG-31M, sesungguhnya merupakan akumulasi dari upgrade yang telah berlangsung sejak Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Sejak itu, sekitar 200 dari 350 MiG-31 yang tersisa telah ditingkatkan dengan dana yang terbatas. Dalam beberapa tahun terakhir, armada MiG-31 telah mendapat lebih banyak dana. Tetapi hanya sekitar 180 MiG-31 yang siap untuk terbang dan dari jumlah itu hanya 120 yang benar-benar dalam layanan. Rusia memiliki masalah untuk mendapatkan personel pendukung darat yang kompeten untuk menangansi perawatan pesawat dan upgrade besar.

Next: Tak Mungkin Mengimbangi Soviet