India Bangun Stasiun Satelit Pelacak di Vietnam

India Bangun Stasiun Satelit Pelacak di Vietnam

Garis Buram

Ahli keamanan mengatakan Vietnam kemungkinan akan mencari akses sesungguhnya ke gambar yang ditangkap satelit India serta pelatihan dalam menganalisa gambar, sebuah badan intelijen khusus.

“Kemajuan teknologi berarti garis buram antara satelit sipil dan militer,” kata Trevor Hollingsbee, seorang pensiunan analis intelijen angkatan laut dengan Kementerian Pertahanan Inggris.

“Dalam beberapa kasus, citra dari satelit sipil modern cukup baik untuk tujuan militer,” katanya.

Satelit pengintaian militer yang canggih dapat digunakan untuk menangkap komunikasi dan sinyal militer, serta gambar-gambar rinci benda di darat, menangkap secara rinci dengan jarak kurang dari satu meter, kata Koh dan ahli lainnya.

Stasiun pelacakan akan menjadi fasilitas asing pertama seperti di Vietnam dan menyusul perjanjian lain antara Hanoi dan New Delhi yang mempererat hubungan keamanan.

India telah memperpanjang pinjaman 100 juta dolar AS bagi Hanoi untuk membeli kapal patroli dan melatih awak kapal selam Vietnam di India sementara Hanoi telah memberikan blok eksplorasi minyak ke India di perairan Vietnam yang disengketakan dengan China.

Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, India telah menunjukkan kesediaan lebih besar untuk meningkatkan hubungan keamanan dengan negara-negara seperti Vietnam, mengesampingkan kekhawatiran bahwa proyek ini akan membuat China kecewa, kata pejabat militer.

“Anda ingin melibatkan Vietnam dalam setiap bidang. Alasannya jelas – China,” kata pensiunan kapten kelompok Angkatan Udara India, Ajay Lele di Institut Studi Pertahanan dan Analisis yang berbasis di New Delhi.

Baik India maupun Vietnam juga melakukan modernisasi militer mereka dalam menghadapi kesombongan Beijing, yang telah berperang secara terpisah dengan China pada puluhan tahun terakhir.

Seorang pengamat di Australia, Carl Thayer, yang telah mempelajari militer Vietnam sejak akhir 1960-an, mengatakan fasilitas satelit pelacakan menunjukkan kedua negara ingin meningkatkan hubungan keamanan. “Kepentingan mereka berkaitan dengan China dan Laut China Selatan,” katanya.

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2015/12/03/istrebitel-sputnikov-pemburu-dan-pembunuh-satelit-2/