Akhirnya Irak sendiri harus memutuskan apakah meminta bantuan dari Moskow dengan taruhan hubungan dengan Amerika Serikat akan menjadi tegang. Amerika Serikat telah memberikan lebih banyak kekuatan di Irak dibandingkan Suriah; mengambil risiko kehilangan dukungan itu, Irak harus melihat keuntungan besar untuk intervensi militer Rusia. Berbeda dengan militer AS, yang menggunakan array yang luas dari asset pengawasan dan pengintaian intelijen untuk menyerang sasaran dengan amunisi presisi-dipandu, Rusia lebih besar menggunakan amunisi terarah untuk menyerang tanpa pandang bulu. Kemudian lagi, Rusia tidak terhalang oleh aturan yang sama keterlibatan yang membatasi operasi AS.
Secara aturan, operasi AS harus meminimalkan risiko korban sipil dan membatasi kerusakan. Irak mungkin memutuskan bahwa ancaman ISIS membutuhkan pendekatan yang lebih menjamin pas dengan cara yang digunakan Rusia, meskipun bahaya tinggi dialami warga sipil.
