Pasukan Irak berjuang di sepanjang dua jalan yang menuju jantung Kota Tua Mosul dan mengatakan mereka bertujuan untuk membuka jalan bagi warga sipil bisa melarikan diri dari tempat tinggal mereka yang masih dikuasai ISIS.
Unit perang perkotaan yang dilatih Amerika SErikat memimpin pertarungan di labirin gang sempit Kota Tua, distrik terakhir di tangan ISIS Jumat 23 Juni 2017. Pemerintah Irak berharap untuk mengumumkan kemenangan di kota Irak utara dalam liburan Idul Fitri.
Analis militer mengatakan kemajuan pasukan pemerintah akan meningkat setelah ISIS meledakkan masjid al-Nuri berusia 850 tahun dan menaranya yang terkenal pada hari Rabu.
Kerusakannya memberi tentara lebih banyak kebebasan dalam menyerang karena mereka tidak perlu lagi khawatir merusak situs kuno tersebut.
Sebuah koalisi internasional yang dipimpin Amerika memberikan dukungan udara dan darat dalam serangan delapan bulan untuk mengusir militan dari ibukota mereka di Irak.
Sebuah peta yang diterbitkan oleh kantor media pasukan Irak menunjukkan Pasukan Anti Terorisme Irak bergerak maju di jalan al-Faruq, dari utara ke selatan, dan Jalan Nineveh, dari timur ke barat.
Dua jalan ini melintas di pusat Kota Tua. Ketika pasukan mencapai titik ini, mereka akan mengisolasi pejuang ISIS yang tersisa dalam empat kantong terpisah.
“Tujuannya adalah untuk membuka jalan bagi warga sipil agar bisa dievakuasi, kami memberi tahu mereka dengan pengeras suara saat memungkinkan,” kata juru bicara militer Irak kepada Reuters melalui telepon.
Lebih dari 100.000 penduduk sipil, di antaranya separuh adalah anak-anak, terjebak di rumah-rumah tua yang hancur, dengan sedikit makanan, air atau perawatan medis.
Pemerintah Irak pernah berharap untuk membawa Mosul pada akhir tahun 2016, namun karena sulitnya medan menjadikan operasi berjalan lebih lambat. Daerah yang masih berada di bawah kendali ISIS sekitar 2 kilometer persegi di samping tepi barat sungai Tigris yang membelah Mosul.