Pasukan Irak yang didukung Amerika pada hari Rabu 21 Juni 2017 mulai bergerak maju untuk merebut masjid di Mosul di mana ISIS memproklamirkan diri tiga tahun lalu.
Militer Irak menyatakan Counter Terrorism Service (CTS) telah berada pada jarak 200-300 meter dari masjid Masjid Al-Nuri yang dibangun pada abad pertengahan. Koalisi yang dipimpin Amerika memberikan dukungan udara dan darat untuk serangan Mosul yang dimulai pada 17 Oktober.
Pemimpin militan, Abu Bakr al-Baghdadi, memproklamirkan berdirinya kekhalifahan dari mimbar masjid setelah pemberontak menyerbu bagian Irak dan Suriah. Bendera hitamnya telah terbang di atas menara yang terkenal sejak Juni 2014.
Pejabat Irak secara pribadi telah menyatakan harapan bahwa masjid tersebut dapat direbut sebelum Idul Fitri.

Pertempuran untuk merebut Mosul telah menjadi yang paling mematikan dalam perang melawan ISIS. Lebih dari 100.000 penduduk sipil terjebak di rumah-rumah tua yang rapuh dengan sedikit makanan, air, obat-obatan, tidak ada listrik dan akses terbatas ke klinik.
Jatuhnya Mosul pada akhirnya akan menandai berakhirnya separuh “khilafah” Irak meskipun ISIS akan terus menguasai wilayah barat dan selatan kota.
Menurut sumber militer Amerika dan Irak, Baghdadi dilaporkan telah meninggalkan pertempuran di Mosul dan diyakini bersembunyi di daerah perbatasan antara Irak dan Suriah.
Baca juga:
Irak Tempat Paling Mematikan di Bumi, Pengekspor Senjata Harus Tanggung Jawab